Mataram (globalfmlombok.com) – Tiket pendakian dan non pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) direncanakan akan meningkat. Hal ini menyusul tiga jalur pendakian ke kawasan wisata ini yang turut naik kelas, dari kelas II, menjadi kelas I.
Tiga jalur pendakian yang naik kelas I di antaranya jalur pendakian Sembalun, jalur pendakian Senaru, dan jalur pendakian Torean. Tiga jalur pendakian naik ke kelas II yaitu jalur pendakian Timbanuh, jalur pendakian Tetebatu, dan jalur pendakian Aikberik. Dan 21 destinasi non-pendakian naik ke kelas III.
Kenaikan kelas wisata ini menyebabkan tarif pendakian juga meningkat. Mengacu pada Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 17 Tahun 2025 tentang Pembagian Kelas Tiket Masuk Pengunjung Wisata Alam di Taman Nasional dan Taman Wisata Alam untuk Pengenaan Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak.
Tiket masuk pengunjung taman wisata kelas I untuk wisatawan mancanegara senilai Rp250 ribu per hari. Untuk wisatawan nusantara Rp50 ribu per hari, dan rombongan pelajar atau mahasiswa berjumlah minimal lima orang senilai Rp25 ribu per hari.
Untuk kelas II, tiket masuk wisatawan mancanegara senilai Rp200 ribu. Untuk wisatawan nusantara senilai Rp20 ribu, dan rombongan pelajar atau mahasiswa minimal lima orang senilai Rp10 ribu. Dan untuk kelas III, tarif untuk wisatawan mancanegara senilai Rp150 ribu. Untuk wisatawan nusantara senilai Rp10 ribu, dan rombongan pelajar atau mahasiswa minimal lima orang senila Rp5 ribu.
Kepala TNGR, Yarman mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan sosialisasi terhadap kenaikan tersebut. Sosialisasi menyasar para pelaku wisata.
“Besarannya sudah ada, di Permen sudah ada. Belum kita sosialisasi dulu dengan pelaku wisata nanti kita akan sampaikan lewat medsos,” ujarnya, Senin, 20 Oktober 2025.
Selain memperhatikan kenaikan tarif, TNGR juga memastikan adanya peningkatan tarif porter untuk kesejahteraan mereka. “Untuk kesejahteraan porter silakan, bisa saja. Kita naik ke kelas 1 memang kita. Terjadi kenaikan karena naik ke kelas 1. Untuk memberlakukan itu kita perlu sosialisasi,” tambahnya.
Tidak hanya itu, karena adanya kenaikan kelas, TNGR juga memperhatikan peningkatan fasilitas di kawasan wisata juga menjadi bagian dari proses persiapan penerapan tarif baru. “Fasilitas juga perlu kita lengkapi. Itu proses kan. Ini sudah kita mulai,” tandasnya. (era)