BerandaBerandaBanjir Terjang Lima Kelurahan, Satu Rumah di Kota Bima Hanyut Terbawa Arus

Banjir Terjang Lima Kelurahan, Satu Rumah di Kota Bima Hanyut Terbawa Arus

Kota Bima (globalfmlombok.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah hulu Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, pada Sabtu malam (8/11/2025), memicu banjir di sejumlah titik di Kota Bima. Air kiriman dari perbukitan membuat debit sungai meningkat dan meluap ke permukiman warga. Akibatnya, ratusan rumah terendam dan satu rumah di Kelurahan Lampe hanyut terbawa arus.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Bima, Nazamuddin, S.Sos., menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi sejak sore di wilayah hulu. Sekitar pukul 23.30 Wita, debit air mulai meningkat dan menggenangi kawasan hilir di Kota Bima.

“Hujan terjadi di wilayah Wawo, dan sekitar 60 persen aliran airnya masuk ke Kota Bima. Sejak sore sudah tampak potensi luapan air, dan menjelang tengah malam debitnya naik drastis hingga menyebabkan satu rumah di Lampe hanyut,” ujarnya, Minggu (9/11/2025).

Banjir melanda sedikitnya lima kelurahan di Kota Bima, yakni Lampe dan Oimbo di Kecamatan Rasanae Timur, serta Pane, Paruga, dan Dara di Kecamatan Rasanae Barat. Dua rumah di Kelurahan Lampe dilaporkan rusak berat, satu di antaranya hanyut terbawa arus.

Ketinggian air di beberapa titik mencapai 30 sentimeter hingga selutut orang dewasa. Selain merendam rumah warga, banjir juga meninggalkan tumpukan lumpur di sejumlah jalan utama. “Jalan Soekarno Hatta tertutup lumpur setebal 10–15 sentimeter, dan akses sempat kami tutup pagi tadi untuk proses pembersihan,” kata Nazamuddin.

Air Laut Pasang Perparah Kondisi Banjir

Ia menambahkan, kondisi banjir di Kota Bima diperparah oleh pasang air laut yang terjadi bersamaan dengan curah hujan tinggi. “Saat banjir semalam, posisi air laut sedang pasang sehingga menghambat laju air dari hulu menuju hilir,” jelasnya.

Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sebagian warga memilih mengungsi sementara ke rumah keluarga terdekat sambil menunggu kondisi air benar-benar surut.

Nazamuddin mengimbau warga agar tetap waspada terhadap potensi banjir kiriman, terutama bagi yang tinggal di sepanjang aliran sungai Lampe, Dodu, dan Kodo hingga Paruga.

“Meski di Kota Bima tidak hujan, jika di Wawo turun hujan deras, imbasnya bisa langsung terasa di kota. Karena itu, warga harus memahami tanda-tanda potensi banjir dan segera melakukan mitigasi mandiri,” pesannya.

Turunkan Tim Gabungan Atasi Banjir di Kota Bima

Pascabanjir surut pada Minggu (9/11/2025) pagi, Pemerintah Kota Bima langsung menurunkan tim gabungan untuk melakukan pembersihan dan membantu warga terdampak. Sejumlah instansi dikerahkan, di antaranya BPBD, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Sosial (Dinsos), serta Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar).

Petugas dari DLH dan Damkar sejak pagi bekerja membersihkan material lumpur di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta Kota Bima. Armada truk pengangkut sampah dan mobil tangki air dikerahkan untuk mempercepat proses pembersihan.

“Kami ingin memastikan jalan segera bersih agar aktivitas warga bisa kembali normal,” kata Plt. Kepala Dinas LH, Syahrial Nuryadin, Minggu (9/11/2025).

Sementara itu, Dinas Sosial melalui tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) bergerak cepat membantu warga terdampak banjir di Kota Bima. Kepala Dinas Sosial Kota Bima, Lalu Sukarsana, S.IP, menjelaskan bahwa tim Tagana dibagi menjadi dua kelompok agar penanganan lebih cepat.

“Tim pertama membawa air bersih untuk membantu warga membersihkan rumah dan lingkungan di Kelurahan Dara. Tim kedua menyalurkan bantuan untuk warga yang rumahnya hanyut atau terancam hanyut di Lampe,” jelasnya.

Bantuan yang disalurkan mencakup makanan siap saji, air bersih, dan kebutuhan dasar bagi warga terdampak. “Kami memastikan penanganan dilakukan cepat dan tepat, terutama bagi warga yang kehilangan tempat tinggal,” tambahnya.

BPBD Kota Bima juga mengingatkan masyarakat untuk terus memantau perkembangan cuaca, karena potensi hujan dengan intensitas tinggi masih dapat terjadi beberapa hari ke depan. Najamudin kembali menegaskan pentingnya kewaspadaan.

“Jika hujan disertai angin kencang dan petir, sebaiknya tidak beraktivitas di luar rumah. Hindari berteduh di bawah pohon, dan segera cari tempat aman,” imbaunya.

Ia juga meminta masyarakat untuk aktif memberikan laporan kepada BPBD jika menemukan tanda-tanda bencana atau banjir di Kota Bima. “Informasi cepat dari warga sangat membantu kami untuk bertindak lebih awal,” tutupnya. (hir)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -


16,985FansSuka
1,170PengikutMengikuti
2,018PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
3,005PelangganBerlangganan
BERDASARKAN TAG
BERDASARKAN KATEGORI