Mataram (globalfmlombok.com) – Sekitar 1.200 ton sampah masih menumpuk di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sandubaya, Kota Mataram. Kondisi ini membuat TPST mengalami overkapasitas, sehingga membutuhkan penanganan segera agar tidak menimbulkan dampak lingkungan dan kesehatan bagi masyarakat sekitar.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram menargetkan proses normalisasi dalam waktu satu bulan, dengan memanfaatkan insinerator yang tersedia di TPST untuk membakar sampah yang tidak dapat didaur ulang.
Kepala DLH Kota Mataram, H. Nizar Denny Cahyadi mengatakan, penumpukan terjadi akibat tingginya volume sampah yang masuk setiap hari, sementara kapasitas pengolahan terbatas.
“Saat ini sekitar 1.200 ton sampah masih mengendap dan belum ditangani. Kita targetkan bisa dikosongkan dalam waktu satu bulan melalui pembakaran menggunakan insinerator,” ujarnya, Minggu, 7 September 2025.
DLH telah menyiapkan langkah operasional intensif, di mana insinerator akan dioperasikan setiap hari untuk membakar sampah secara bertahap. Langkah ini dinilai sebagai solusi cepat dalam mengurangi beban sampah yang telah menumpuk terlalu lama.
Denny menjelaskan bahwa insinerator yang dimiliki saat ini mampu memproses hingga 10 ton sampah per hari, dengan dua kali pembakaran dan waktu operasional mencapai 16 jam per hari.
“Fokus kami adalah membakar sampah yang tidak bisa dipilah atau didaur ulang. Ini bagian dari upaya percepatan normalisasi agar area TPS tidak terus-menerus dalam kondisi darurat,” jelasnya.
DLH juga memastikan, proses pembakaran dilakukan dengan mengutamakan standar keamanan dan pengendalian emisi, agar tidak menimbulkan pencemaran udara. “Alat insinerator ini tidak mengeluarkan asap, jadi aman. Sudah melalui uji coba dan memiliki izin resmi,” tegasnya.
Sebelumnya, Pemkot Mataram bersama DLH telah melakukan uji coba operasional insinerator di TPST Sandubaya pada Rabu, 3 September 2025. Uji coba tersebut berjalan lancar tanpa kendala teknis.
Selain penanganan jangka pendek melalui insinerator, DLH juga berkomitmen memperkuat edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah dari sumber dan pengelolaan berbasis masyarakat, salah satunya melalui penguatan bank sampah.
“Sekarang sudah ada program ‘Tempah Dedoro Organik’ yang belum lama ini diluncurkan. Harapannya bisa membantu menurunkan volume sampah yang masuk ke TPS,” ujarnya.
Penanganan penumpukan sampah di TPST Sandubaya ini menjadi bagian dari upaya Pemkot Mataram menjaga kebersihan kota dan memastikan sistem pengelolaan sampah berjalan secara efektif dan berkelanjutan. (pan)