Mataram (globalfmlombok.com) – Bisnis kos-kosan cukup menggiurkan. Pengusaha menawarkan berbagai fasilitas mewah untuk menarik peminat. Fenomena ini justru mengancam bisnis perhotelan. Kos-kosan elite diduga berkamuflase untuk menghindari pajak.
Sekda Kota Mataram, H. Lalu Alwan Basri menyampaikan, organisasi perangkat daerah (OPD) teknis sebenarnya telah ditugaskan untuk mendata sekaligus kos-kosan di Kota Mataram. Kos-kosan juga perlu diklasifikasikan antara kos elite dan biasa. Perbedaan ini harus tertuang dalam regulasi baik berupa peraturan daerah maupun peraturan wali kota untuk dilakukan kajian bersama. “Setelah dilakukan kajian maka menjadi dasar untuk pelaksanaan di lapangan,” jelasnya ditemui pada, Rabu (18/6).
Sekda melihat fenomena kos-kosan elite di Mataram. Masyarakat mengubah hotel sebelumnya tidak laku menjadi kos-kosan. Tujuannya untuk menghindari pajak. Kamuflase pengusaha hotel perlu diantisipasi untuk menghindari kebocoran pendapatan asli daerah. “Mereka berkamuflase untuk menghindari pajak,” ujarnya.
Perilaku ini justru dikhawatirkan berdampak terhadap bisnis perhotelan. Masyarakat secara leluasa memilih fasilitas penginapan atau kos-kosan yang terjangkau dengan fasilitas seperti hotel. Seperti, kos-kosan menyediakan pendingin ruangan (AC), parkir kendaraan yang luas, tempat tidur yang nyaman dan lain sebagainya. “Masyarakat justru memilih tinggal di kos yang harganya murah daripada di hotel dengan harga mahal,” katanya.
Praktik seperti ini akan ditertibkan. Salah satunya dengan membentuk regulasi dan berkomunikasi dengan legislative supaya kos-kosan elit juga menjadi salah satu sumber pemasukan daerah. Selain itu, pihaknya juga akan mencoba mengadopsi regulasi dari kabupaten/kota yang telah menerapkan aturan tersebut untuk menjadi pembanding dalam pelaksanaan di lapangan. “Nanti kita akan studi tiru di beberapa daerah yang sudah menerapkan aturan itu,” katanya.
Bagaimana dengan kos-kosan mahasiswa? Alwan menegaskan, kos-kosan mahasiswa berbeda dengan kos-kosan elite. Kos untuk mahasiswa sangat minim fasilitas. Sewa relatif murah dibandingkan kos dengan fasilitas mewah. Dalam regulasi itu akan diklasifikasikan agar menghindari kecemburuan di tengah masyarakat. (cem)