Mataram (globalfmlombok.com) – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB mulai mematangkan persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026. Hal ini sekaligus mempersiapkan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 yang rencananya akan diselenggarakan di NTB-NTT.
Ketua Umum KONI NTB, H.Mori Hanafi mengatakan, Porprov kali ini akan didesain berbeda dari pelaksanaan tahun 2022 lalu. Seperti jumlah cabang olahraga yang lebih banyak, dan pelaksanaan juga akan tersebar di seluruh kabupaten dan kota di NTB.
“Porprov kali ini desainnya berbeda. Yang pertama, cabornya hampir 51. Yang kedua, pelaksanaannya tidak di satu tempat. Dulu kan pusatnya di Kota Mataram. Sekarang kita sebar di 10 kabupaten/kota,” ujarnya, Rabu, 29 Oktober 2025.
Menurutnya, penyebaran lokasi pertandingan ini merupakan strategi agar 10 kabupaten/kota se-NTB memiliki pengalaman untuk menyambut PON 2028
“Kenapa harus ada di Sumbawa, Bima, dan Lombok Timur? Karena nanti ada cabang-cabang PON yang akan dipertandingkan di kabupaten-kabupaten itu. Sehingga besok ketika PON 2028, tuan rumahnya tidak gagap,” jelasnya.
Meski mulai mematangkan persiapan Porprov, ia mengaku mengalami sejumlah kendala, khususnya karena keterbatasan anggaran. Apalagi, dengan adanya pemotongan Transfer ke Daerah (TKD) yang mencapai Rp1 triliun lebih.
Siapkan Strategi Efisiensi
Dengan kondisi itu, KONI NTB menyiapkan strategi efisiensi tanpa mengurangi kualitas pelaksanaan Porprov.
“Kita harus berimprovisasi sebisa mungkin sehingga bisa dilakukan efisiensi, sehingga efektif, dan tidak mengurangi makna atau kualitas daripada Porprov-nya sendiri,” katanya.
Menurutnya, idealnya Porprov 2026 membutuhkan anggaran minimal Rp15 miliar, hal ini karena adanya penambahan cabor yang mencapai 51 cabang olahraga dan jumlah atlet yang jauh lebih banyak daripada pelaksanaan sebelumnya.
“Dulu tahun 2018 dengan cabornya hanya 26 itu anggarannya sudah Rp10,5 miliar. Sekarang cabornya dua kali lipat,” lanjutnya.
Adapun saat ini, persiapan untuk Porprov telah mencapai 20 persen, seperti mulai merampungkan pendataan atlet dan persiapan venue. Di samping itu, KONI NTB juga berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan Kementerian PUPR terkait pembangunan GOR Turide sebagai salah satu fasilitas utama.
“Insyaallah DED-nya tahun 2026, kemudian pelaksanaan pembangunannya kita berharap di akhir 2026. Nilainya sekitar Rp700 miliar,” sambung anggota Komisi V DPR RI itu.
Meski banyak tantangan, Mori menegaskan tidak akan berhenti mempersiapkan diri. Pihaknya akan berupaya mencari sponsor untuk membantu mensukseskan perhelatan Porprov 2026. “Karena kalau kita andalin anggaran dari pemerintah, tahun ini sudah tidak ada,” tutupnya. (era)


