BerandaEkonomiTangani Stunting di NTB, MIM Foundation Produksi Telur Omega-3 dari Dana Wakaf

Tangani Stunting di NTB, MIM Foundation Produksi Telur Omega-3 dari Dana Wakaf

Mataram (globalfmlombok) – Upaya penanganan stunting di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus melibatkan berbagai pihak. Lembaga Amil Zakat (LAZ) Metro Insan Mulia (MIM) Foundation turut berkontribusi melalui program Wakaf Produktif Ayam Petelur yang memproduksi telur Omega-3 untuk mendukung pemenuhan gizi masyarakat, khususnya anak-anak.

Ketua MIM Foundation, Romi Saepudin, menjelaskan bahwa program ini diluncurkan sebagai bentuk keprihatinan terhadap tingginya angka stunting di NTB serta ketergantungan daerah terhadap pasokan telur dari luar.

“Daerah kita masih mendatangkan telur dalam jumlah besar dari luar untuk memenuhi kebutuhan. Padahal telur merupakan komoditas penting, baik untuk gizi masyarakat maupun sebagai komponen inflasi,” ujarnya di Mataram, Rabu, 18 Juni 2025.

Program ini didanai melalui skema wakaf tunai yang telah disetujui oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama, kemudian disalurkan melalui Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKSPWU). Hingga kini, MIM Foundation telah berhasil menghimpun dana sebesar Rp270 juta untuk pengadaan ayam petelur.

Telur yang dihasilkan merupakan telur Omega-3, yaitu telur dengan kandungan asam lemak esensial DHA yang penting bagi perkembangan otak dan kesehatan tubuh. Telur ini dihasilkan dari ayam yang diberi pakan khusus mengandung omega-3, seperti biji rami, minyak ikan, atau alga.

Menurut Romi, ide pengembangan telur Omega-3 ini bermula dari diskusi dengan mantan Kepala Dinas Kesehatan NTB, Dr. dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM.MARS. Dalam pertemuan tersebut, Dr. Fikri menyebut konsumsi telur harian sebagai langkah sederhana namun efektif dalam menanggulangi stunting, terlebih jika yang dikonsumsi adalah telur Omega-3.

“Awalnya kami uji coba dengan 200 ekor ayam. Hasilnya bagus, permintaan pasar juga tinggi. Kini kami memiliki sekitar 2.500 ekor ayam, dengan 350 ekor di antaranya sudah mulai berproduksi menghasilkan sekitar 350 butir telur per hari,” kata Romi.

Harga jual telur Omega-3 dari MIM Foundation dipatok antara Rp30.000 hingga Rp35.000 per 10 butir, lebih rendah dibanding harga pasar yang mencapai Rp40.000–Rp50.000. Selain untuk dijual secara profesional, sebagian hasil produksi juga disalurkan secara gratis kepada masyarakat kurang mampu sebagai bagian dari program sosial.

Target ke depan, MIM Foundation berharap dapat meningkatkan jumlah ayam petelur hingga 6.000 ekor guna menjangkau lebih banyak penerima manfaat dan memperkuat pasokan telur lokal.

“Telur lokal berkualitas untuk anak-anak NTB, itu harapan kami. Ini menjadi bukti bahwa wakaf tidak hanya bernilai spiritual, tetapi juga dapat menjadi kekuatan ekonomi dan solusi masalah gizi masyarakat,” pungkas Romi. (bul)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -
16,985FansSuka
1,170PengikutMengikuti
2,018PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
3,005PelangganBerlangganan
BERDASARKAN TAG
BERDASARKAN KATEGORI