BerandaEkonomiPenjualan Rumah Subsidi di NTB Menurun, Konsumen Masih ‘’Wait and See’’

Penjualan Rumah Subsidi di NTB Menurun, Konsumen Masih ‘’Wait and See’’

Mataram (globalfmlombok.com) – Penjualan rumah subsidi di Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir. Ketua Real Estat Indonesia (REI) NTB, Hery Athmaja, menyatakan bahwa kondisi ini tidak hanya terjadi di NTB, tetapi juga secara nasional.

“Secara umum sektor perumahan sedang mengalami penurunan. Banyak faktor yang memengaruhi, salah satunya adalah proses perizinan pembangunan yang lambat,” ujar Hery, Rabu, 18 Juni 2025.

Ia mengungkapkan, salah satu faktor utama turunnya minat masyarakat membeli rumah subsidi adalah isu nasional terkait rencana pengecilan ukuran rumah subsidi. Meskipun kebijakan tersebut hanya berlaku di wilayah Jabodetabek, informasi yang beredar telah memicu kekhawatiran masyarakat di NTB.

“Masyarakat mengira perubahan ukuran rumah subsidi berlaku secara nasional. Padahal, di NTB tidak ada perubahan ukuran. Rumah subsidi tetap dibangun sesuai standar yang lama,” jelasnya.

Hery berharap pemerintah lebih berhati-hati dalam menyampaikan wacana kebijakan ke publik, terutama jika belum bersifat final. Menurutnya, informasi yang tidak utuh bisa menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.

“Kadang masyarakat menangkap informasi hanya sebagian. Ada yang mengira harga rumah subsidi akan turun, sehingga memilih menunggu daripada segera membeli,” tambahnya.

Selain faktor tersebut, momen hari besar keagamaan seperti Idul Fitri juga dinilai turut memengaruhi penurunan penjualan. Masyarakat, kata Hery, lebih fokus mengalokasikan dana untuk kebutuhan lebaran.

“Biasanya, setelah hari besar seperti Lebaran, penjualan akan kembali meningkat. Ini sudah menjadi pola yang berulang setiap tahun,” katanya.

Meski demikian, Hery menilai daya beli masyarakat NTB masih cukup kuat. Apalagi, pemerintah telah menaikkan batas maksimal penghasilan untuk penerima subsidi. Untuk individu yang belum menikah, batas penghasilan naik dari Rp7 juta menjadi Rp8 juta per bulan. Sementara bagi yang sudah berkeluarga, batasnya naik dari Rp8 juta menjadi Rp10 juta per bulan.

“Dengan kenaikan ini, pangsa pasar rumah subsidi semakin luas,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa kuota rumah subsidi secara nasional tahun ini meningkat dari 220 ribu unit menjadi 350 ribu unit. NTB diberi keleluasaan untuk menyerap sesuai kemampuan pasar.

“REI NTB siap mendukung program pemerintah dalam penyerapan rumah subsidi ini. Kami optimistis setelah masa wait and see ini berlalu, pasar akan kembali pulih. Seperti tahun-tahun sebelumnya, biasanya menjelang akhir tahun penjualan akan melonjak,” tutup Hery. (bul)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -
16,985FansSuka
1,170PengikutMengikuti
2,018PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
3,005PelangganBerlangganan
BERDASARKAN TAG
BERDASARKAN KATEGORI