Mataram (globalfmlombok.com) – Tingkat hunian kamar hotel di Kabupaten Lombok Utara diproyeksikan meningkat hingga mencapai 90 persen menjelang puncak musim kunjungan wisatawan pada Agustus 2025. Optimisme ini disampaikan oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Lombok Utara (KLU), meski sejumlah daerah di NTB terdampak efisiensi anggaran, termasuk Kota Mataram.
Sekretaris PHRI KLU, Vicky Hanoi, menyampaikan bahwa kondisi pariwisata Lombok Utara masih stabil, terutama karena daya tarik kawasan wisata unggulan seperti Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air yang terus menjadi magnet bagi wisatawan, khususnya mancanegara.
“Untuk Lombok Utara masih bagus, dengan akan datangnya musim high season. Okupansi target 90 persen pada bulan Agustus kemungkinan besar akan tercapai,” ujar Vicky, pekan ini.
Saat ini, tingkat hunian kamar di kawasan tersebut berada di kisaran 70–80 persen. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terdapat sedikit penurunan sekitar 5–10 persen, terutama pada segmen wisatawan korporat dan pemerintahan yang biasa datang melalui program MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).
“Pasar utama Lombok Utara adalah wisatawan mancanegara yang biasanya melanjutkan perjalanan dari Bali. Sementara MICE lebih berdampak pada wilayah daratan Lombok Utara yang memiliki fasilitas penunjang kegiatan tersebut,” tambahnya.
Meskipun begitu, segmen wisatawan individu dan keluarga (leisure) dinilai masih cukup kuat dan menjaga kestabilan sektor pariwisata di daerah tersebut.
Untuk mempertahankan momentum dan menarik lebih banyak kunjungan wisatawan, promosi pariwisata tetap menjadi prioritas.
“Promosi masih tetap berjalan. Kami terus bersinergi antara pemerintah daerah, pelaku industri pariwisata, dan masyarakat sekitar,” pungkas Vicky. (bul)