BerandaBerandaPolisi Periksa Keluarga Brigadir Esco hingga Tengah Malam

Polisi Periksa Keluarga Brigadir Esco hingga Tengah Malam

Mataram (globalfmlombok.com) – Kepolisian Resor (Polres) Lombok Barat pada Senin (15/9/2025) telah memeriksa dua orang saksi dari keluarga korban almarhum Brigadir Esco. Diduga, penyidik memeriksa keduanya hingga tengah malam.

Fakta tersebut terungkap melalui pernyataan kuasa hukum orang tua almarhum Brigadir Esco, Dr. Lalu Anton Hariawan. Anton, pada Selasa (16/9/2025) mengaku mendapatkan informasi terkait pemeriksaan itu langsung dari penyidik kepolisian.

“Ada pemeriksaan beberapa saksi yang dimintai keterangan sampai tengah malam,” bebernya.

Salah satu saksi kata dia berinisial R dan kedua saksi merupakan keluarga Brigadir Esco sendiri.

Anton enggan membeberkan apakah ekstrak handphone milik korban telah dikantongi polisi.

“Terkait bukti petunjuk, ada beberapa hal yang tidak berani kami buka. Itu rahasia penyidikan,” tegasnya.

Dia menyebutkan, pihak kepolisian mengisyaratkan akan segera melakukan gelar perkara dalam kasus ini.

“Mereka (penyidik) mengatakan, setelah memeriksa beberapa saksi lagi, mereka akan lakukan gelar perkara,” ucapnya.

Keluarga Brigadir Esco menginginkan gelar perkara itu penetapan tersangka, bukan untuk mencari petunjuk lainnya.

“Terlalu lama prosesnya, padahal alat bukti petunjuk dan alat buktinya sudah jelas,” ucapnya.

Oleh karena itu, keluarga almarhum meminta pihak kepolisian agar melakukan gelar perkara dan menetapkan tersangka di minggu ini juga.

Penetapan tersangka itu agar meredam emosi pihak keluarga untuk tidak melakukan aksi demonstrasi kembali.

“Agar tidak menjadi bola liar juga di masyarakat. Karena info yang beredar di media sosial bermacam-macam,” tegasnya.

Penanganan Masih Berjalan

Terpisah, Kepala Satreskrim Polres Lombok Barat AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata yang dikonfirmasi melalui WhatsApp, Selasa (16/92025) belum memberikan keterangan atas pemeriksaan pihak keluarga almarhum Brigadir Esco dalam kapasitas saksi.

Sebelumnya, pihak Kepolisian mengatakan tak ada kendala dalam penanganan kasus kematian Brigadir Esco Faska Rely.

Kepala Subdit III Bidang Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Reskrimum Polda NTB AKBP Catur Erwin Setiawan mengatakan, penyidik saat ini masih mengumpulkan alat bukti, agar kasus ini menemui titik terang.

“Penanganan masih berjalan, tidak ada hambatan. Memang kami butuh waktu memeriksa ataupun menganalisa,” tuturnya di Polda NTB, Kamis (11/9/2025).

Dia menegaskan, sejauh ini dari pihak Polres Lombok Barat tidak menemui kendala dalam proses penyidikan. Namun, mereka butuh waktu untuk sampai tahap penetapan tersangka.

Sejauh ini, penyidik telah memeriksa kurang lebih 50 orang saksi. Pihaknya juga telah menerima hasil dari Lab Forensik terkait barang bukti berupa bercak darah yang ditemukan di rumah korban.

“Memang kami sedang mengumpulkan alat bukti yang sebanyak-banyaknya supaya para calon tersangka tidak lepas,” ujar dia.

Pihak kepolisian juga saat ini masih menganalisa hasil ekstrak dari handphone korban dan istrinya.

Catur membantah penanganan kasus ini diduga lambat karena istri korban juga merupakan anggota Polri.

Ketika ditanya terkait apakah calon tersangka nantinya ada mengarah ke pihak keluarga korban, Catur enggan menjawab.

“Kami tidak bisa menyebutkan, kami harus mengumpulkan alat bukti tersebut. Jangan sampai nanti kami salah melangkah tanpa alat bukti,” tuturnya.

Ia juga enggan membeberkan, perihal dugaan kasus ini yang mengarah ke pembunuhan berencana.

“Nanti itu, kan ini masih pemeriksaan. Kami belum bisa menyampaikan ke publik,” tandasnya.

Keluarga Brigadir Esco Datangi Polda NTB

Sebelumnya, keluarga besar almarhum Brigadir Esco Faska Rely yang terdiri dari puluhan orang mendatangi Markas Polda NTB, Kamis (11/9/2025).

Kedatangan mereka untuk menuntut agar penanganan kasus kematian anggota Polsek Sekotong itu segera menemui titik terang.

Sebelumnya, jenazah Brigadir Esco ditemukan di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat (Lobar) di bawah perbukitan daerah setempat, pada Minggu (24/8/2025) siang.

Jenazah korban membengkak dan mulai membusuk mengeluarkan bau tak sedap, sehingga dikerubungi lalat. Bagian lehernya terikat tali.

Informasi penemuan pertama kali dilaporkan oleh Kepala Dusun Nyiur Lembang. Dari keterangan saksi bernama Amaq Siun (50), warga setempat, penemuan jenazah berawal saat ia mencari ayamnya yang hilang di bukit belakang rumah.

Saat pencarian, sekitar pukul 11.30 Wita, saksi menemukan sesosok pria dalam posisi terlentang di bawah pohon. Kondisi korban sudah tidak bernyawa, dengan leher terikat tali, wajah rusak, serta tubuh membengkak.

Belakangan terungkap, Brigadir Esco merupakan anggota polisi yang bertugas di Polsek Sekotong, Lombok Barat. Hal itu diperkuat dengan sejumlah barang bukti berupa pakaian, ponsel, jam tangan, dan kunci sepeda motor yang ditemukan di saku celana korban. (mit)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -


16,985FansSuka
1,170PengikutMengikuti
2,018PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
3,005PelangganBerlangganan
BERDASARKAN TAG
BERDASARKAN KATEGORI