Mataram (globalfmlombok.com)
Rasa cemas masih dirasakan oleh warga di beberapa kelurahan di Kota Mataram pasca banjir yang melanda wilayah mereka beberapa pekan lalu. Kekhawatiran akan banjir susulan terus membayangi, terutama bagi warga terdampak yang tinggal di bantaran sungai yang belum dibangun tanggul pengaman.
Lalu Zulkarnain, salah satu warga Lingkungan Karang Sukun meminta, Pemerintah Kota Mataram dan pihak terkait untuk segera melakukan langkah cepat dalam rekonstruksi kembali tanggul atau bronjong yang rusak akibat derasnya debit air di Sungai Ancar. “Kita minta pemerintah keruk dan buat bronjongan lagi, biar kita aman, karena kalau hujan lagi kemungkinan akan naik lagi airnya. Makanya kita khawatir,” ujarnya saat dikonfirmasi pada, Rabu, 16 Juli 2025.
Ia menuturkan, lantaran amblasnya struktur bronjong Sungai Ancar yang berada tidak jauh dari tempat tinggalnya, akhirnya menyebabkan bangunan rumahnya mengalami rusak parah. Selain itu, barang-barang miliknya, seperti pakaian, perabotan dapur hanyut dibawa arus banjir. “Barang tidak ada sisa habis semua, apalagi baju tidak ada, untungnya masih bisa menyelamatkan diri dan keluarga,” ucapnya.
Menurutnya, selama 40 tahun tinggal di dekat sempadan Sungai Ancar, baru kali ini ia merasakan banjir paling besar. Pasalnya, luapan air masuk sampai ke dalam rumah, dengan ketinggian hampir mencapai dada orang dewasa. “Sebesar-besarnya banjir sebelumnya tidak sampai naik ke rumah,” tuturnya.
Terkait dengan adanya tawaran pemerintah untuk warga yang bermukim di sempadan sungai dipindahkan ke hunian sementara (Huntara) atau rumah susun sewa (Rusunawa). Zulkarnain menjawab, jika memang tempat dan bangunanya memadai, menurutnya tidak masalah. “Bagaimana baiknya, tapi kalau bisa kita punya yang permanen,” katanya.
Nurhayati, juga menyampaikan hal senada. Ia berharap pemerintah tidak hanya berhenti pada penanganan darurat pascabanjir. Tetapi juga segera merealisasikan pembangunan infrastruktur pencegahan seperti tanggul dan normalisasi sungai. “Kami trauma. Baru beberapa hari ini sudah agak tenang, tapi hujan sedikit saja kami langsung was-was. Kami butuh jaminan keamanan, salah satunya ya dengan dibangunnya tanggul,” katanya.
Warga berharap langkah-langkah percepatan pembangunan bronjong dan perbaikan fasilitas lainya untuk tahap pemulihan dalam konteks rehab rekon (Rehabilitasi dan Rekonstruksi) pasca bencana, pemerintah dapat segera merealisasikan, agar mereka tidak lagi dihantui rasa takut setiap kali musim hujan tiba. (pan)


