BerandaBerandaUkhuwah Datu Sambut Gagasan Pemprov NTB Hadirkan Kultur Jaringan Kurma Pertama di...

Ukhuwah Datu Sambut Gagasan Pemprov NTB Hadirkan Kultur Jaringan Kurma Pertama di Asia

Tanjung (globalfmlombok.com) – Asosiasi Kurma Ukhuwah Datu Nusantara Kabupaten Lombok Utara (KLU), menyambut baik gagasan Pemprov NTB untuk membangun Laboratorium Kultur Jaringan (Kultur Jaringan) Kurma. Langkah yang sudah mulai dilakukan bertahap dan memasuki fase uji coba ini akan menjadi sejarah, mengingat di kawasan Asia, belum satu pun Laboratorium Kultur Jaringan spesifikasi kurma.

“Gagasan Brida NTB ini ibarat reward bagi kita penggerak Kurma. Jika ini terwujud, Laboratorium Kultur Jaringan Kurma ini menjadi yang pertama di Asia. Thailand yang identik dengan inovasi pertanian, bisa-bisa pesan bibit dari NTB,” ungkap Praktisi Kurma Lombok Utara, Arif Munandar, Minggu (9/11/2025).

Ia mengakui, Ukhuwah Datu bersama para pakar dan Pemprov NTB sedang melakukan uji coba Kuljar Kurma pada Laboratorium Brida NTB. Uji coba ini menargetkan pembibitan metode kuljar sebanyak 1 juta bibit.

Pada tahap pembibitan metode kuljar ini, Ukhuwah Datu menggunakan umbut kurma dari induk unggul untuk menghasilkan varietas seragam dan berkualitas tinggi. Umbut tersebut dipotong-potong menjadi bagian kecil selanjutnya dimasukkan ke dalam toples botol yang steril dan berisi cairan kaya nutrisi.

“Metode ini mahal tapi yang paling efektif. Satu umbut bisa dipecah-pecah menjadi 500 sampai 1000 biji. Uji coba butuh waktu sekitar 6 bulan, sampai usia bibit 1 tahun baru bisa ditanam,” ujarnya.

Ia menerangkan, jenis kurma yang dipilih untuk perbanyakan bibit adalah varietas Kurma Barhi. Kurma jenis ini termasuk kurma yang unggul dan terkenal karena rasanya yang renyah dan manis seperti karamel saat muda (tahap khalal) dan menjadi lebih lembut saat matang penuh (ruthob atau tamar).

Kurma ini memiliki ciri buah berwarna kuning cerah, berbentuk bulat, dan kaya akan nutrisi, termasuk serat, kalium, zat besi, vitamin B, dan antioksidan.
Sementara, Direktur Utama, Ukhuwah Datu Nusantara, Suharman, QH.S., menambahkan perbanyakan kurma dapat dilakukan dengan 3 metode, yakni semai biji, cangkok sunu (tunas) dan kultur jaringan.

Metode semai biji adalah metode yang paling konvensional, murah namun tidak menjamin kualitas bibit dan jenis kelamin. Semai biji identik dengan pembibitan metode trial and error, sebab bakal pohon yang tumbuh bisa berjenis kelamin betina, jantan, dan banci. Tetapi umumnya, metode biji ini lebih banyak menghasilkan bibit berjenis jantan.

“Output budidaya dari kurma adalah buahnya, maka sejak awal penanaman mengutamakan kurma jenis betina. Di samping itu, pembibitan juga mengutamakan karakteristik kualitas minimal sama, atau lebih baik dari induk,” terangnya.

Sebaliknya dengan metode Kuljar, kualitas bibit dapat diklaim sama dengan induk bahkan lebih baik. “Dari segi harga, bibit hasil Kuljar memang lebih mahal. Biji daun 4 bisa seharga Rp 1,5 juta. Inilah alasan mengapa Kurma layak menjadi program unggulan karena nilai ekonomi yang tinggi dan pasar yang terbuka lebar,” ujar kata Suharman. (ari)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -


16,985FansSuka
1,170PengikutMengikuti
2,018PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
3,005PelangganBerlangganan
BERDASARKAN TAG
BERDASARKAN KATEGORI