Tanjung (globalfmlombok.com) – Polres Lombok Utara memberi atensi larangan pendakian ke Gunung Rinjani untuk sementara waktu. Bersama Koramil Bayan, Polres melalui Polsek Bayan, menerjunkan personel setempat untuk menjaga pintu masuk jalur Senaru.
Kapolres Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta, S.I.K., melalui Kapolsek Bayan, Iptu I Wayan Ciptanaya, S.H., M.I.Kom, Kamis, 7 Agustus 2025 mengungkapkan, personel kepolisian yakni Bhabinkamtibmas telah diperintahkan untuk memantau jalur pintu masuk Senaru menuju Gunung Rinjani. Titik ini menjadi atensi karena ramai diakses oleh wisatawan yang hendak mendaki.
“Penutupan ke Rinjani bersifat sementara. Demi keselamatan para pendaki, kami dari Kepolisian mengimbau agar tidak ada yang memaksa mendaki selama jalur ditutup,” ungkap Ciptanaya.
Ia menjelaskan, pendakian ke Gunung Rinjani ditutup sementara dari tanggal 1 Agustus sampai 10 Agustus 2025. Penutupan ini dilakukan oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) untuk seluruh jalur pendakian.
Ciptanaya menyatakan, penutupan dilakukan berdasarkan hasil rapat koordinasi terkait penanganan kecelakaan yang terjadi di jalur Danau Segara Anak. Selain itu, penutupan ini juga bertujuan untuk melakukan evaluasi dan peningkatan sistem pengamanan di kawasan taman nasional.
Selama masa penutupan, BTNGR akan melakukan perbaikan jalur pendakian, penataan sarana dan prasarana, serta peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Selain itu, akan dilakukan evaluasi dan pembaruan terhadap standar operasional prosedur (SOP) pendakian dan evakuasi darurat.
Dalam upaya mencegah risiko kecelakaan dan menjaga keselamatan para pendaki, Kepolisian mengambil bagian pengawasan. Anggota Polsek diterjunkan, bergabung dengan Anggota Koramil Bayan untuk mengamankan jalur sampai dinyatakan dibuka kembali.
“Banyaknya laporan pendaki yang tergelincir, kelelahan berat, hingga membutuhkan evakuasi medis mendorong pihak berwenang mengambil langkah antisipatif,” imbuhnya.
Ia menambahkan, selain melakukan penjagaan, petugas juga aktif memberikan sosialisasi langsung kepada masyarakat, calon pendaki, dan pihak pengelola wisata. (ari)