Ziarah Makam, AHY Puji Kiprah TGH Saleh Hambali

Global FM
29 Apr 2021 10:38
2 minutes reading
AHY saat ziarah makam TGH Saleh Hambali Bengkel Rabu kemarin

Mataram (Global FM Lombok)– Selain menggelar silaturahmi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat serta melakukan konsolidasi partai, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga menyempatkan diri berziarah ke makam salah seorang ulama kharismatik di Lombok yaitu TGH Saleh Hambali di Bengkel, Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Rabu (28/04) sore.

AHY bersama rombongan disambut hangat oleh keluarga besar TGH Saleh Hambali. Bahkan AHY didoakan agar kelak ditakdirkan menjadi pemimpin Indonesia seperti ayahnya yang pernah menjadi Presiden.  

Sebelum memanjatkan doa dan menabur bunga, AHY mengatakan, TGH Saleh Hambali memiliki kontribusi dan peran yang sangat besar bagi dakwah Islam dan pendidikan di daerah ini.

“Saya sangat bahagia bisa berziarah di tempat ini semoga semua yang beliau telah torehkan, yang telah beliau tinggalkan untuk kita, termasuk legacy berupa Pesantren Darul Quran bisa terus maju dan berkembang dan menjadi insprasi bagi anak-anak bangsa,” katanya.

AHY berharap spirit TGH Saleh Hambali bisa terus dijaga sehingga bisa mencetak generasi penerus bangsa yang akan menjaga nilai-nilai Islam dan juga merawat kesatuan dan persatuan Indonesia.

AHY juga berterimkasih telah didoakan untuk menjadi pemimpin Indonesia ke depan.” Terima kasih atas kata-kata baik dan doa tadi. Tentu saya amini dalam hati dan saya terus bermohon kepada ulama dan Tuan Guru agar kiranya terus memberikan masukan, wejangan dan nasehat kepada kami,” katanya.

Dalam biografinya, TGH Saleh Hambali yang lahir tahun 1893 pernah belajar di Makkah Al-Mukarramah selama sekitar 9 tahun, yakni pada tahun 1912 sampai dengan 1921. Beliau wafat tahun 1968.

TGH Saleh Hambali adalah termasuk ulama kharismatik dan ahli ibadah, sesuai dengan keahlian yang beliau miliki yakni ahli dalam kitab-kitab klasik, yang lebih menekankan pada kitab-kitab yang berhaluan ahlussunnah wal-jama’ah, baik yang berbahasa arab maupun melayu (Indonesia). Beliau dikenal sebagai ulama yang bersahaja dan masih memiliki energi dan stamina intelektual yang prima.

Di jajaran kepengurusan Nahdlatul Ulama (NU) beliau pernah tercatat sebagai Rois Suriyah NU Nusa Tenggara Barat. Beliau telah mendidik ribuan santri dan intelektual serta tak kenal lelah berdakwah kepada masyarakat hingga akhir hayatnya.(ris)

No Comments

Leave a Reply