DALAM mengembangkan wisata, para pelaku usaha jasa wisata di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) terus mengembangkan konsep friendly tourism atau wisata ramah wisatawan. Konsep ini pun mendapat sambutan luar biasa dari para wisatawan.
Hal ini dikemukakan Ketua Forum Kelompok Sadar Wisata Kabupaten Lombok Timur, Zainul Padli. Menjawab Ekbis NTB, Sabtu (5/10), Pokdarwis Desa Tetebatu Selatan ini menyebutkan pascagempa mengguncang Lotim, kunjungan wisatawan sudah kembali normal. Bahkan selama beberapa bulan terakhir ini, friendly tourism telah menggaet ratusan wisatawan setiap hari ke Tetebatu.
Seluruh homestay di Tetebatu dan sektarnya ini full booking. Tingginya kunjungan wisatawan ini dipastikan berlanjut sampai akhir tahun 2019. “Sampai Desember ini masih banyak wisatawan yang datang,”ucapnya.
Para pelaku wisata yang menjual kesejukan alam pegunungan, hamparan lahan pertanian yang hijau dan aktivitas masyarakat ini sampai kewalahan menjamu wisatawan. Disebut, tidak sedikit para wisatawan ini dibuatkan tenda-tenda.
Melihat perkembangan tren kunjungan yang luar biasa ini, Ketua Forum Pokdarwis ini mencoba melibatkan masyarakat untuk turut ambil bagian. Dituturkan, banyak rumah-rumah kosong milik warga ini bisa digunakan sebagai tempat menginap.
“Kita sudah bertemu dengan warga, rumah-rumahnya yang kosong ini bisa ditempati untuk menginap wisatawan,” ungkapnya. Para wisatawan pun langsung bisa mengikuti keseharian dari masyarakat.
Satu kamar dijual rata-rata Rp 150 ribu per malam. Jika wisatawan menginap dua malam menjadi Rp 300 ribu. Belum untuk aktivitas yang dilakukan seperti memasak bersama dan aktivitas keseharian warga lainnya itu juga memiliki nilai ekonomi tersendiri.
Daripada menyewa tenda Rp 75 ribu, maka lebih baik memanfaatkan kamar-kamar di rumah warga yang sedang kosong. “Kewajiban Pokdarwis selanjutnya memberikan edukasi yang baik bagaimana cara pelayanannya, dari segi bahasa bagaimana,” imbuhnya.
Seperti disampaikan Gubernur NTB soal geliat wisata, pelaku wisata Tetebatu ini mengakui tingkat kunjungan wisatawan ke Lotim khususnya sangat luar baisa. Diklaim, kunjungan sudah kembali normal. Zainul Padli mengatakan, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Lalu M Faozal pernah berstatemen bahwa Lotim merupakan daerah yang terbilang paling cepat pulih kunjungan wisatanya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lotim, Dr. H. Mugni sebelumnya mengutarakan, Lotim khususnya bagian utara memang sedang mencoba fokus pengembangan homestay. Bukan membangun hotel-hotel berbintang. Wisatawan yang menginap di homestay ini akan langsung merasakan kehidupan masyarakat Sasak. Mengenal budaya Sasak lebih jauh. Karena itulah dikembangkan, wisata berbasis kemasyarakatan. Masyarakat bisa langsung mendapat efek ekonomis dari kunjungan wisata. (rus)
No Comments