Mataram (Global FM Lombok) – Penyebaran coronavirus disease (Covid-19) varian delta di Kota Mataram ditekankan perlu menjadi perhatian bersama. Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram, dr. Usman Hadi menerangkan dari hasil penelusuran kontak pasien ditemukan indikasi terjadinya transmisi lokal varian virus tersebut.
“Jumlahnya memang sesuai yang diumumkan Satgas Covid-19 Provinsi, di Mataram sampai sekarang ada lima yang terkonfirmasi (positif delta). Dua dari Mataram usia 12 dan 13 tahun, kemudian tiga orang dari Jawa,” jelas Usman, Minggu, 11 Juli 2021.
Dari lima orang konfirmasi positif tersebut, telah dilakukan tracing atau penelusuran kontak erat pada 20 orang terdekat dari masing-masing pasien. “Dari penelusuran ini kita tidak bisa tahu dia tertular di mana. Karena yang anak-anak 12-13 tahun itu juga tidak pernah ke luar daerah, tapi Alhamdulillah orang tuanya juga negatif. Bisa saja ini sudah transmisi lokal,” jelasnya.
Covid-19 varian delta disebutnya memperkuat alasan masyarakat harus memperketat kembali penerapan protokol kesehatan secara mandiri. Pasalnya, varian virus tersebut diketahui dapat bertransmisi lebih cepat dan mengakibatkan efek infeksius lebih parah dari varian sebelumnya.
“Untung saja dari lima yang positif (delta), yang penduduk asli Kota Mataram sudah sembuh, dan dua dari luar pulau juga sudah membaik. Tinggal satu yang masih di ICU menggunakan ventilator,” ujar Usman. Menurutnya, virus tersebut tidak hanya rentan bagi kelompok-kelompok komorbid, tapi juga bagi masyarakat umum. Termasuk anak-anak.
Di sisi lain, diterapkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Kota Mataram diharapkan menjadi peringatan bagi seluruh pihak untuk serius melakukan penanganan penyebaran Covid-19 di Kota Mataram. Termasuk untuk mengantisipasi varian delta semakin menyebar.
Salah satu upaya yang diharapkan dapat berjalan maksimal adalah vaksinasi Covid-19 untuk memunculkan herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap penularan virus. Kendati demikian, Usman menyayangkan stok vaksin di Kantor Dinas Kesehatan Kota Mataram saat ini belum dipasok kembali dari pemerintah pusat.
“Stok vaksin kita di kantor sudah nol. Berdasarkan rapat di Pendopo Gubernur, Dikes Provinsi sudah meminta jatah untuk Kota Mataram, karena kita berstatus PPKM darurat, jadi wajib menambah stok. Sekarang kita masih menunggu stok vaksin itu dikirimkan dari pusat,” ujar Usman.
Berdasarkan catatan pihaknya, dari total 495 ribu jiwa penduduk Kota Mataram, baru 31 persen yang telah menerima vaksinasi Covid-19. Padahal untuk mencapai herd immunity dibutuhkan vaksinasi minimal 70 persen dari total penduduk suatu wilayah.
“Mudahan Agustus mendatang kita diberi stok banyak, sehingga kita bisa mencapai (herd immunity) itu,” ujarnya. Kekosongan vaksin sendiri disebutnya terjadi sejak Sabtu, 10 Juli 2021. Sehingga saat ini pihaknya bergantung pada sisa stok yang tersebar di masing-masing Puskesmas.
“Kalau di Puskesmas masih ada antara 2-6 vial. Jadi ada Puskesmas yang punya sekitar 20-60 dosis, tapi yang di kantor sudah nol. Ini tidak ada cara lain untuk menyiasatinya. Kita hanya bisa menunggu kiriman stok vaksin itu,” tandas Usman. (bay)
No Comments