Mataram (Global FM Lombok) – Fenomena gerhana matahari cincin yang dapat diamati dari sebagian besar wilayah Indonesia menarik perhatian tersendiri. Pasalnya, fenomena yang tergolong langka tersebut perlu melewati siklus hingga 18 tahun 11 hari 8 jam untuk terjadi lagi, dan siklus 375 tahun untuk melewati garis gerhana yang sempurna.
Untuk itu, jemaah memadati masjid Islamic Center NTB guna melaksanakan salat sunah kusuf atau salat gerhana, yang merupakan himbauan Kanwil Kemenag NTB NTB.
Pembimbing Syariah Kanwil Kemenag NTB, Eka Muftati’ah, menerangkan bahwa pihaknya mengimbau seluruh masyarakat melaksanakan dua rakaat salat sunah kusuf sesuai dengan yang diterangkan melalui hadis Nabi Muhammad, SAW. “Kami mengimbau untuk salat gerhana karena fenomena alam ini sangat langka. Jadi jangan sampai terlewatkan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis, 26 Desember 2019 di sela-sela proses pengamatan gerhana di Islamic Center NTB.
Baca Juga : Banyak Rumah Rusak akibat Cuaca Buruk, BMKG Rilis Peringatan Dini
Diterangkan Eka pihaknya telah mengeluarkan edaran pelaksanaan salat gerhana kepada perwakilan Kemenag di masing-masing kabupaten/kota. Masing-masing kabupaten/kota sendiri telah melaksanakan salat sunnah tersebut pada selepas salat Zuhur di masing-masing wilayah.
“Alhamdulillah di 10 kabupaten/kota telah melaksanakan di tempat atau masjid yang telah ditentukan oleh Kemenagnya masing-masing,” ujar Eka. Selain di Islamic Center NTB, salat sunah gerhana juga dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Ishlahuddiny, Lombok Barat, dan Pesantren Darul Falah, Mataram.
Hadir sebagai penceramah pada salat gerhana tersebut Dekan FDIK UIN Mataram, H. Subhan Abdullah Acim. Ditunjuk sebagai imam salat adalah Dr. KH. M. Zaidi Abdad. Sebagian besar jamaah salat sendiri merupakan perorangan yang datang khusus untuk melaksanakan salat gerhana di Islamic Center Mataram.
“Salat gerhana ini penting sekali. Jadi walaupun sunnah, tapi fenomena alam yang langka ini bisa jadi momen Insya Allah pahalanya akan berlipat ganda. Jadi inilah kebesaran Allah yang bisa kita lihat, dan baru akan terjadi lagi 375 tahun lagi,” ujar Eka.
Baca Juga : Diterjang Angin Kencang, 11 Lapak Di Lawata Roboh
Hujan Disertai Angin Kencang Rusak Rumah Sejumlah Warga
Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi, menerangkan untuk wilayah NTB gerhana tersebut terjadi dengan magnitude atau tingkat kegerhanaan 0,68. “Artinya kita hanya (bisa melihat) 60 persen yang tertutup cahaya matahari oleh bulan,” ujarnya.
Waktu gerhana diperkirakan berlangsung sejak pukul 12.16 Wita dengan puncak pada pukul 14.04 Wita dan berakhir pada 15.37 Wita. Mengingat gerhana cincin membutuhkan siklus yang cukup lama untuk terjadi lagi, Ardhianto menyebut gerhana tersebut cukup menarik untuk diamati. “Ini fenomena yang cukup langka,” ujarnya.
Di Indonesia sendiri gerhana cincin sempurna hanya bisa diamati di sebagian wilayah Sumatera, Kaimantan dan Sulawesi. Mengingat siklus gerhana cincin adalah 18 tahun, fenomena serupa hanya dapat dilihat kembali pada 2037 mendatang, setelah yang terakhir terjadi pada 2001. (bay)
No Comments