Mataram (Global FM Lombok)- Pasca pengerusakan rumah jamaah Ahmadiyah tanggal 19 dan 20 Mei 2018 lalu, masyarakat di Desa Gereneng Kabupaten Lombok Timur (Lotim), belum bisa menerima Jamaah Ahmadiyah untuk kembali ke rumahnya. Meski demikian, Pemerintah Provinsi NTB tetap berupaya membangun kembali rumah jamaah Ahmadiyah yang sudah dirusak tersebut.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, H. Ahsanul Khalik saat rapat pimpinan Senin (23/7) pagi. Ia mengatakan, perbaikan rumah ini dilakukan sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap rumah-rumah yang sudah dirusak. Namun perbaikan rumah ini sebelumnya akan dilakukan pendekatan terlebih dahulu dengan masyarakat setempat. Pendekatan ini untuk mengantisipasi penolakan dari masyarakat.
“ Sampai saat ini kondisinya masih di penampungan. Langkah-langkah yang sudah dilakukan, yang paling terakhir sebelum tahun ajaran baru antara pak Dandim, pak Kapolres dan Bakesbangpoldagri Kabupaten Lotim sudah melakukan pertemuan dengan masyarakat Gereneng, tapi hasilnya, masyarakat Greneng belum mau menerima saudara-saudaranya yang Ahmadiyah ini untuk kembali ke Gereneng,” kata Ahsanul Khalik, Senin (23/7)
Ditambahkan Khalik, jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan rumah jamaah Ahmadiyah belum diketahui secara pasti. Karena harus ada kajian terlebih dahulu dari tim teknis. Selain itu, perbaikan rumah ini juga akan diserahkan kepada SKPD terkait yang akan menanganinya.
Aparat kepolisian dan instansi terkait sudah melakukan pendekatan dengan masyarakat setempat dan juga Jamaah Ahmadiyah yang ada di Penampungan. Namun belum ada solusi yang bisa mendamaikan kedua belah pihak. Untuk diketahui, sebanyak tujuh rumah jamaah Ahmadiyah di rusak oleh sejumlah massa di Dusun Grepek Tanak Eat, Desa Gereneng, Lombok Timur tanggal 19 dan 20 Mei 2018 lalu. Sebanyak 24 jiwa jamaah Ahmadiyah hingga saat ini masih mengungsi di Balai Loka Latihan Kerja Kabupaten Lombok Timur.(azm)-
No Comments