Mataram (global FM Lombok) Wabah malaria menyerang seratusan pengungsi di Kecamatan Gunungsari Lombok Barat (Lobar). Para pengungsi masih banyak yang tinggal di tenda-tenda darurat pascagempa bumi sehingga rentan dijangkiti sejumlah penyakit. Dinas Kesehatan Provinsi NTB menemukan setidaknya 105 warga positif kena penyakit malaria.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan provinsi NTB, Marjito mengatakan, untuk mencegah meluasnya malaria di daerah ini, masyarakat diberikan kelambu untuk mencegah gigitan nyamuk pembawa penyakit malaria. Jumlah kelambu insektisida yang telah dibagikan kepada masyarakat di Gunung Sari sebanyak 135 buah. Kemudian, sekarang didrop lagi 1.000 kelambu insektisida.
Selain kelambu, alat pemeriksaan cepat malaria juga sangat dibutuhkan.Dinas Kesehatan NTB sedang mengajukan 7.000 alat deteksi cepat malaria ke Kementerian Kesehatan.
“ Jadi penemuan kasus secara aktif maupun fasif itu 105, itu yang positif. yang terbatas ini adalah kelambu, selanjutnya RDT(rapid diagnostic test) atau alat untuk pemeriksaan malaria secara cepat, stok kita masih tersisa 3000, namun kemarin langsung kita mengajukan sekitar 7000 RDT” kata Marjito.
Ia mengatakan penanganan wabah malaria di Kecamatan Gunung Sari dilakukan secara intensif dengan melakukan pemberian obat anti malaria, pengasapan dan penyuluhan kesehatan. Ia meminta masyarakat tetap menjaga kebersihan lingkungan meskipun saat ini masih berada di daerah pengungsian.
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sendiri sudah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus malaria ini sejak Rabu kemarin untuk penanangan lebih massif. Terlebih sejumlah bayi dan ibu hamil dilaporkan telah terjangkit malaria.(ris)
No Comments