Mataram (Global FM Lombok) – Anggota DPRD Provinsi NTB, H. Najamudin Mustafa terlibat keributan dengan petugas. Ia menolak diminta putar balik meski tidak bisa menunjukkan kartu vaksinasinya.
Najamudin yang dikonfirmasi membenarkan insiden adu mulutnya dengan petugas penjaga pos penyekatan pada Kamis, 15 Juli 2021. Insiden tersebut terekam dalam sebuah video viral yang berdurasi lebih dari 3 menit.
“Ya tadi saya disuruh balik, tapi alasannya ndak masuk di akal saya bilang. Semua orang yang disuruh balik itu diminta surat keterangan vaksin. Tapi saya katakan orang yang belum divaksin itu bukan karena tidak mau, tapi belum dapat giliran,” ujar Najamuddin yang dihubungi Suara NTB via sambungan telepon.
Politisi PAN itu kemudian memaparkan capaian program vaksinasi saat ini masih jauh dari jumlah penduduk akibat keterbatasan vaksin. Oleh karena itu menurut Najamuddin sangat keliru jika masyarakat yang belum mendapatkan giliran vaksinasi dipaksa untuk tidak beraktivitas.
“Pertanyaannya, negara yang salah atau rakyat yang belum divaksin yang salah? Sementara negara belum memberikan semua rakyatnya vaksin. Karena vaksin tidak dijual di warung-warung maka rakyat belum semuanya dapat divaksin,” tegasnya.
Ketika ditegaskan apakah dia sendiri sudah divaksin atau tidak, Najamudin mengakui jika dirinya belum divaksin. Akan tetapi ia menjelaskan bahwa dirinya belum vaksin karena kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk mendapatkan vaksin.
“Saya belum divaksin, waktu mau divaksin di DPRD, gula darah saya sedang naik menjadi 480, maka petuga vaksin tidak berani memvaksin saya. Maka saya dibolehkan tidak divaksin, tapi saya pakai surat keterangan,” jelasnya.
Terkait dengan aksinya bersitegang dengan petugas tersebut, Najamudin yang juga Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD NTB itu meyakini bahwa tindakannya itu tidak melanggar aturan. Sebab dia sendiri mengaku saat itu sedang melaksanakan tugas kedewanan.
Terpisah, Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi menerangkan, keributan antara petugas dengan anggota DPRD NTB H Najamudin Mustafa di Pos Penyekatan Gerimak, Narmada, Lombok Barat ini sudah dapat diselesaikan.
“Pendekatan persuasif yang dikedepankan. Kita menjaga kondusivitas agar tidak terjadi kegaduhan,” terangnya saat dikonfirmasi terpisah.
Najam bersama supirnya akhirnya dibolehkan melintas masuk ke wilayah Kota Mataram setelah menunjukkan surat tugas DPRD NTB. Meskipun politisi PAN itu tidak dapat menunjukkan kartu vaksinasi Covid-19.
Heri mengingatkan anggotanya yang bertugas di lapangan untuk menggunakan diskresi dengan tepat. “Anggota harus tetap bersabar, jangan sampai terpancing emosi,” ucapnya. (ndi/why)
No Comments