Urutan ke 25, Tingkat Daya Saing Provinsi NTB Masih Rendah

Global FM
1 Dec 2015 19:05
2 minutes reading
peta NTB

peta NTB

Mataram (Global FM Lombok)- Badan Pusat Statistik (BPS) RI mengungkapkan, daya saing provinsi NTB masih rendah secara nasional bersama 10 provinsi lainnya seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan oleh National University Of Singapure tahun 2013 lalu, daya saing provinsi NTB berada di peringkat ke 25. Turun empat tingkat dari hasil kajian yang telah dilakukan oleh Kemenakertrans dan BPS RI pada tahun 2010 lalu yang berada pada posisi 21.

Hal itu dikatakan Kepala Sub Direktorat Indikator Statistik BPS Indonesia, Dr. Ali Said dalam kegiatan analisis daya saing daerah provinsi NTB, Selasa (1/12) di kantor Bappeda NTB. Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang efektif mulai berlaku pada Januari 2016 mendatang, daya saing ini sangat menentukan. Adapun wilayah yang memiliki tingkat daya saing tertinggi di NTB adalah Kota Mataram sebesar 5,37 persen, disusul oleh Kabupaten Sumbawa Besar (KSB) sebesar 3,72 persen dan paling buncit Lombok Timur sebesar 2,68 persen.

Ia mengatakan, semua Kabupaten di pulau Lombok kecuali Kota Mataram , nilai indeks daya saingnya berada di bawah rata-rata NTB. Hal itu karena Kota Mataram merupakan daerah dengan sentra industri terbesar di banding Kabupaten lainnya . Ia menambahkan, terdapat empat indicator penilaian daya saing daerah, yakni perekonomian daerah, lingkungan usaha produktif, perbankan dan lembaga keuangan serta infrastruktur SDA dan lingkungan.

Sementara itu, Gubernur NTB TGH.M.Zainul Majdi memastikan bakal membenahi persoalan atau aspek apa saja yang membuat tingkat daya saing daerah NTB rendah. Gubernur mengatakan, Pemprov NTB telah membuat berbagai macam program yang bisa mendongkrak daya saing daerah ini. Hanya saja, ia mengaku belum menerima informasi terkait rendahnya daya saing NTB tersebut dari BPS NTB. Menurutnya, BPS seharusnya menyampaikan persoalan tersebut kepadanya.

“Nanti kita tanya dia, ya semua yang kita lakukan untuk meningkatkan daya saing, Cuma saya belum dengar, semestinya kepala BPS juga menyampaikan kepada saya ya tentang masalah daya saing. Ya nanti kita lihat dimana hal-hal yang lemah dari daya saing ini, dalam aspek apa saja itu yang kita benahilah, inikan mendekati MEA juga ya makanya’, katanya.

Kepala Sub Direktorat Indikator Statistik BPS Indonesia, Ali Said mengatakan terdapat beberapa indikator yang membuat daya saing NTB masih rendah, yakni infrastruktur, SDA dan lingkungan sebesar 0,29 persen, perbankan dan lembaga keuangan sebesar 0,23 persen, lingkungan usaha produktif 0,26 persen dan perekonomian daerah sebesar 0,22 persen.(irs)-

 

No Comments

Leave a Reply