Mataram (Global FM Lombok)-Terbengkalainya Unit Penyangga Pemasaran (UPP) Pijar atau sapi, jagung dan rumput laut yang diharapakan mampu memberikan nilai tambah bagi produk-produk Industri Kecil dan Menengah (IKM), membuat gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, merasa kecewa dan malu kepada masyarakat. Gubernur meminta pertanggungjawaban penanggungjawab utama UPP Pijar terkait dengan terbengakalanya UPP Pijar tersebut.
Hal itu disampaikan gubernur NTB TGH M Zainul Majdi dalam acara tasyakuran satu tahun kepemimpinan TGB-Amin di rumah jabatannya Rabu (17/09) malam. Dia mengatakan, dirinya telah meminta laporan tentang UPP Pijar, jika sudah ada kejelasan, dirinya akan langsung mengambil tindakan.
“Terus terang saya sedang meminta pertanggungjawaban dari siapa yang paling bertanggung jawab disitu. Kalau sudah jelas ia saya harus ambil tindakan. UPP Pijar itu sebenarnya satu unit pengolahan sebagai bentuk dari mulainya kita melakukan pengolahan. Baru begitu saja kok tidak dijaga dan tidak dioperasionalkan dengan baik. Saya terus terang merasa kecewa dan bahkan saya malu kepada masyarakat”, tegas gubernur.
Gubernur berencana akan memperbaiki dan mengembangkan UPP Pijar dan apapun bentuk unit yang bisa memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Oleh sebab itu, pemerintah memfasilitasi dengan maksimal upaya untuk mewujudkan industri gula pertama di Indonesia timur yang berlokasi di Kabupaten Dompu yang saat ini tengah dalam konstruksi.
Meski demikian, ia mengakui bahwa inisiatif pemerintah daerah dalam berinovasi dan menjalin kerjasama dengan pihak swasta dan lainnya masih kurang. (irs)-
No Comments