Mararam (Global FM Lombok)-
Ribuan mahasiwa baru Universitas Terbuka (UT) Mataram sedang mengikuti orientasi studi mahasiwa baru (OSMB) di Aula Bir Ali Asrama Haji Provinsi NTB mulai Sabtu (31/8) kemarin. OSMB ini menjadi ajang perkenalan sistem perkuliahan yang akan dilaksanakan oleh para mahasiswa di UT Mataram.
Direktur UT Mataram Heriyanto, S.IP, MM mengatakan, OSMB adalah program yang dilaksanakan setiap semester untuk memberi informasi kepada mahasiswa baru bagaimana sistem pembelajaran di UT yang berbeda dengan kampus konvensional lainnya.
UT Mataram dijelaskannya sebagai kampus yang menggunakan sistem pembelajaran berbasis dalam jaringan atau online.
Kata Heriyanto, hadirnya UT untuk pemerataan pendidikan. Sehingga mahasiswa yang disasar kini adalah semua lapisan kalangan masyarakat, termasuk lulusan SMA atau fresh graduate.
“Kami mengenalkan UT ke masyarakat khususnya anak yang baru lulus SMA/SMK yang pikirannya masih segar. Dengan demikian, ketika mereka fresh secara pikiran, mereka bisa cepat lulus dengan catatan disipilin,” paparnya.
Kehadiran UT Mataram untuk mendukung para mahasiswa yang memiliki kesibukan sambil bekerja.
Total mahasiswa baru tahun ini di UT Mataram mencapai 2.494 dengan 40 persen mahasiswa itu fresh graduate.
“UT ini memiliki keunggulan pembelajaran secara online. Jadi tidak mengganggu mahasiswa bekerja. Waktu fleksibel dan biaya terjangkau,” urainya.
Masyarakat selama ini berpikir jika kuliah itu mahal. Ini yang membuat pihak UT Mataram mengenalkan jika biaya kuliah terjangkau. “UT didesain pemerintah sebagai universitas negeri dengan akreditas A yang tidak boleh mahal,” tandasnya.
Sementara guru besar UT Prof Maximus Gorky Sembiring M.Sc menyampaikan bahwa UT sebagai pendidikan jarak jauh saat ini memang belum menjadi pilihan utama. Kedepan ini akan menjadi solusi bagi mereka yang ingin bekerja sambil kuliah atau kuliah sambil bekerja.
UT juga menjadi solusi bagi orang yang ingin belajar namun memiliki keterbatasan ruang waktu dan kondisi geografis daerah.
“Dengan kemajuan teknologi saat ini, pembelajaran tatap muka atau jarak jauh tidak menjadi persoalan sepanjang mahasiswa disiplin dan mereka mendapatkan pengalaman belajar,” urainya.
Tidak ada perbedaan daring dan luring sepanjang pengalaman belajar didapatkan. Baik luring maupun daring juga dijelaskannya masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan. Dengan daring, belajar bisa menggunakan media digital berbasis mandiri.
“Itulah yang disampaikan di OSMB agar mereka tahu menyiapkan diri masalah manajemen waktu, peran ganda, cara belajar efektif, membuat catatan, dan cara membuat tutorial dari aspek teknis, aspek substansi dan aspek delivery,” terangnya.
Ketika ini perlahan diformulasikan dengan baik, maka keraguan jarak jauh dan berbasis mandiri bisa dikikis. (ris)
No Comments