Topang Pariwisata Lombok, Ratusan IKM di Lombok Dapat Pembinaan dari Kemenperin

Global FM
1 Aug 2019 16:10
2 minutes reading

Gati Wibawaningsih

Praya (Global FM Lombok)- Seratusan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di empat kabupaten/kota di Lombok mendapatkan pelatihan intensif selama empat hari dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin). IKM di Provinsi NTB terutama di Pulau Lombok sangat berpotensi menunjang sektor pariwisata.

Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih membuka secara langsung acara Penumbuhan dan Pengembangan IKM yang berlangsung di Kuta, Loteng, Kamis (1/8). Peserta pelatihan berasal dari IKM di empat kabupaten/kota yang meliputi Kota Mataram, Lombok Timur, Lombok Barat dan Lombok Tengah.

Gati mengatakan, kegiatan yang digelar untuk IKM di Lombok yaitu berupa bimtek, pendampingan serta fasilitasi mesin serta peralatan pada komoditi rumput laut, anyaman ketak, kerajinan kerang, perbengkelan roda dua serta reparasi AC.

“ Tugas kami adalah mendorong para perajin ini supaya berperan di dalam pengembangan pariwisata di sini. Jadi kami harapkan nanti teman-teman perajin di sini mendapat incomenya dengan hadirnya turis-turis yang hadir ke Lombok ini, khusunya ke Mandalika,” kata Gati Wibawaningsih.

Gati juga menyampaikan bahwa Lombok juga memiliki komoditi kerajinan dan unggulan yang bisa dikembangkan menjadi suvenir berupa kerajinan mutiara, gerabah, anyaman ketak, kerajinan kerang dan tenun.

Menurutnya, sentra anyaman ketak termasuk sentra yang sesuai untuk dikembangkan dengan pendekatan OVOP (One Village One Product) yaitu suatu upaya untuk menghasilkan suatu produk kelas dunia yang bersifat unik khas daerah dengan memanfaatkan sumberdaya lokal, yang dipadu dengan seni budaya, sebagai kreasi dan inovasi bernilai tambah tinggi dan bereputasi internasional.

“Pengembangan Sentra IKM melalui pendekatan OVOP adalah melalui pendampingan teknis dan manajemen di sentra OVOP anyaman ketak di Kabupaten Lombok Barat dan dilaksanakan dalam 2 tahap pendampingan pada bulan Agustus dan September 2019”jelasnya.

Lebih jauh Gati mengatakan, Provinsi NTB memiliki potensi rumput laut yang cukup besar dan termasuk dalam 10 besar sentra budidaya rumput laut di Indonesia. Dimana, potensi areal budidaya rumput laut di NTB lebih dari 22 ribu hektar dengan produksi sebesar 972 ribu ton per tahun.

Secara total, dana pembinaan yang dikucurkan ke pelaku IKM di empat kabupaten/kota di Lombok sebesar Rp 1,2 miliar dalam bentuk bantuan peralatan dan mesin industri kecil.(ris)

No Comments

Leave a Reply