Mataram (Global FM Lombok)-Ratusan mahasiswa yang berasal dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Mataram Rabu (19/11) turun ke jalan guna m
emprotes kenaikan harga BBM yang telah diumumkan Selasa kemarin pukul 00.00. Aksi dilakukan di perempatan Bank Indonesia (BI) dilanjutkan ke gedung DPRD NTB di Jalan Udayana, Mataram.
Dalam kegiatan itu, mereka melakukan aksi teatrikal dan salat jenazah yang menggambarkan matinya hati nurani pemimpin Indonesia. Di gedung dewan, massa aksi sempat ingin menerobos masuk, namun dihalau oleh ratusan anggota kepolisian yang sudah berjaga. Nyaris terjadi bentrokan fisik antara kedua belah pihak karena pengunjuk rasa ngotot ingin masuk ke dalam gedung dewan.
Aktivis PMII Mataram Abdul Aziz mengatakan, PDIP tidak konsisten dengan perjuangannya terhadap wong cilik. Disaat berada di oposisi, PDIP selalu mengkritik pemerintah yang menaikkan harga BBM. Namun disaat dipercaya menjadi pemimpin, justru paling cepat melakukan kebijakan yang tak populis itu.
“Apakah PDIP NTB menolak atau mendukung BBM naik. Kalau mendukung ( BBM naik-red) kita pulang. Berarti PDIP tidak konsisten” katanya.
Kasat Sabhara Polres Mataram AKP M Taufik berkali-kali meminta kepada pengunjuk rasa agar menyampaikan aspirasinya dengan tertib, tidak berbuat anarkis serta tidak menyandera kendaraan dinas yang melintas. Dia juga mengingatkan seluruh anggotanya agar tidak mudah terpancing emosi saat menjaga aksi unjuk rasa.
“Jangan sampai mengganggu jalan apalagi menghentikan kendaraan dinas. Saya harapkan kepada rekan-rekan, mari kita berkompromi, bermusyawarah mencari jalan yang terbaik. Jangan ada tindakan-tindakan yang anarkis” ujar Taufik.
Akibat aksi unjuk rasa itu, jalur kiri Jalan Udayana menuju eks bandara Selaparang dialihkan oleh aparat kepolisian ke jalan alternative. Jalan Udayana baru kembali dibuka setelah pengunjuk rasa membubarkan diri.(ris)-
No Comments