Surabaya (Global FM Lombok)- Jumlah TKI Ilegal asal NTB yang kini berada di sejumlah negara Timur Tengah dan Malaysia diprediksi sangat banyak. Namun angka pastinya tidak diketahui lantaran tidak adanya data. Tidak hanya di NTB, tenaga kerja Ilegal asal Jawa Timur juga masih tetap tinggi. Sehingga buruh migran yang berangkat melalui jalur ilegal ini masih menjadi tantangan pemerintah.
Kepala LP3TKI Surabaya Ma’ruf saat menerima kunjungan DPRD NTB dan rombongan media di kantornya Rabu ( 10/10) mengatakan, di tahun 2017, jumlah tenaga kerja asal Jatim yang tercatat berangkat secara resmi sebanyak 63 ribu. Namun faktanya, TKI asal Jatim yang berada di luar negeri mencapai ratusan ribu orang.
Sebagai gambaran, satu kabupaten di Pulau Madura saja terdapat sekitar 100 ribu TKI. Karena memang di Madura terdapat banyak sekali TKI yang berangkat melalui jalur ilegal. Justru TKI yang berangkat melalui jalur resmi masih sangat minim. Selain ke Malaysia, tenaga kerja yang berangkat secara tak resmi ini banyak dengan tujuan Timur Tengah. Modusnya melalui perjalanan ibadah umroh.
Salah satu kebijakan untuk mengurangi jumlah tenaga kerja unprosedural di Jatim yaitu dengan membuat komitmen bersama dengan para pihak. Misalnya LP3TKI, Kepolisian, Dinas Tenaga Kerja, Kantor Imigrasi dan pihak lainnya. Lahirnya komitmen yang ditandatangani bersama ini menjadi salah satu upaya yang bagus untuk mengurangi keberangkatan TKI ilegal.
“Melalui komitmen bersama ini, semua pihak yang terkait memiliki tanggung jawab bersama untuk mencegah pemberangkatan TKI secara ilegal. Karena sebagian besar persoalan yang muncul di negara tujuan, berawal dari pra penempatan,” katanya.(ris)
No Comments