Tingkatkan Minat Baca di Pusda Loteng, Judul Buku Boleh Dipesan

Global FM
11 Feb 2020 09:02
2 minutes reading
Seorang pengunjung Perpustakaan Daerah Loteng sedang mencari koleksi buku (Global FM Lombok/ris)

Praya (Global FM Lombok) – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) berupaya manaikkan minat baca dan tingkat literasi di daerah ini. Salah satu kebijakan yang diterapkan yaitu dengan membeli atau mengadakan koleksi buku sesuai dengan pesanan para pembaca, baik yang berkunjung ke perpustakaan atau yang dilayani melalui mobil keliling.

” Mereka senang dengan buku yang bisa dipesan. Itu yang banyak dipesan salah satunya novel best seller seperti Dilan, Tere Liye dan lainnya. Buku yang banyak peminatnya kita punya bukunya sampai 15 eksemplar per judul” terang Kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Loteng, H.Lalu Rinjani kepada Global FM Lombok Senin (10/2).

Ia mengatakan, selama ini jenis buku yang paling banyak peminatnya yaitu novel best seller, buku tema anak-anak serta buku-buku agama. Buku dengan tema anak ini menjadi salah satu atensi dari Dinas karena anak memang harus didorong unruk rajin membaca sejak dini.

Baca Juga : Smart Reading 4.0, Metode Cepat Membaca Buku akan Diperkenalkan di Mataram

Adapun tren kunjungan ke Perpustakaan kata Lalu Rinjani sudah meningkat. Rata-rata 100 kunjungan dalam sehari. Ditambah lagi dengan adanya layanan perpustakaan keliling dengan menggunakan dua unit mobil dan satu unit roda tiga membuat jumlah pembaca buku makin tinggi.

” Ada jadwal keliling secara rutin mengunjungi wilayah yang berbeda-beda. Jika ada permintaan dari komunitas baca kami datangi juga. Setiap Sabtu sore dan Minggu pagi di acara car free day di Bencingah itu kita hadir juga ” terangnya.

Salah satu kebijakan yang mulai diterapkan di tahun 2020 ini yaitu pelayanan perpustakaan di hari Minggu. Ini terapkan agar memberikan pilihan bagi masyarakat untuk berlibur sambil menambah pengetahuannya.

Baca Juga : Smart Reading 4.0, Metode Cepat Membaca Buku akan Diperkenalkan di Mataram

“Jadi sekarang itu hari Sabtu dan Minggu kita buka pelayanan. Karena kita mau perpustakaan itu menjadi tempat rekreasi yang menyenangkan. Pelayanan juga berupa free WiFi dengan kecepatan yang tinggi,” ujarnya.

Lalu Rinjani mengatakan, hal yang belum banyak diketahui oleh masyarakat yaitu fungsi perpustakaan saat ini. Paradigma Perpustakaan sudah berubah. Kalau dulu hanya sebagai tempat membaca dan meminjam buku. Kini fungsinya diperluas menjadi transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.” Di sini tempat baca, rekreasi, edukasi, sosial budaya hingga pembelajaran masyarakat,” katanya.(ris)

1 Comment

Leave a Reply