Mataram (Global FM Lombok)- PROGRAM Inovasi Desa (PID) di Kecamatan Kopang, Lombok Tengah (Loteng) menampilkan sejumlah desa yang memiliki segudang potensi untuk dikembangkan. Setidaknya, empat desa di Kecamatan Kopang sudah menyatakan diri sangat serius mengelola sumber daya alam yang di desanya masing-masing dengan memberi alokasi anggaran yang proporsional melalui dana desa untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Empat desa itu adalah Desa Aik Bual, Desa Montong Gamang, Desa Muncan dan Desa Semparu.
Kepala Desa Aik Bual, Junaidi, S.Pd mengatakan, keberadaan BUMDes Desa Aik Bual selama ini berkontribusi sebagai pilar pembangunan desa. Dana Desa yang disalurkan ke BUMDes bisa memberi dampak bagi bangunan sumber daya alam dan sumberdaya manusia.
Beberapa potensi yang sedang dikembangkan di desa tersebut yaitu Embung Bual, aneka kerajinan dari bambu, hutan, gula semut dan lainnya. “Pemerintah Desa dan BUMDes akan mengelola secara bersama-bersama semua potensi itu. Dimana untuk tahun 2019 ini ada suntikan modal Rp 130 juta ke BUMDes untuk modal pemberdayaan perikanan. Untuk unit peternak ikan juga akan digelontorkan,” katanya.
Sementara itu di Desa Montong Gamang, ada dua jenis usaha paling menonjol yang selama ini dikembangkan oleh masyarakat yaitu pande besi dan aneka kerajinan tangan dari bambu. Pemasaran dari kegiatan industri rumahan ini sudah merambah pasar di luar daerah, bahkan pasar mancanegara melalui kegiatan ekspor. Peran BUMDes sangatlah strategis yaitu sebagai pemberi modal pinjaman bagi para pengerajin.
Kades Montong Gamang H. Muhammad Amin Abdullah, S.Ag mengatakan, para mengerajin di Desa Montong Gamang sangat terbantu dengan pemberian pinjaman modal ini. Aktifitas usaha kerajinan bambu telah mampu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, terlebih permintaan terhadap produk dari bambu semakin banyak.
Sementara itu industri pande besi di desa tersebut semakin berkembang. Peran BUMDes disana sangat bagus yaitu sebagai penyedia modal usaha dengan bunga sangat lunak serta menyediakan arang. Menurut Samsul Bahri selaku pengelola BUMDes Montong Gamang, pihaknya memberikan keringanan dan kemudahan dalam hal penyediaan bahan baku arang. Karena ketersediaan arang awalnya cukup sulit, terutama di musim hujan.
“Pengerajin pande besi sudah bisa memproduksi lebih banyak produk jika dibandingkan dengan produksi awal sebelum diintervensi oleh BUMDes. Penjualan produk pande besi tak hanya dipasarkan dalam daerah, namun sudah merambah pasar luar daerah seperti Kalimantan, Sulawesi bahkan sampai ke mancanegara seperi Malaysia,” ujar Samsul Bahri.
Adapun potensi eknomi di Desa Muncan berupa usaha keramba apung di embung serta kerajinan meubeler. BUMDes memberikan bantuan modal usaha kepada pelaku usaha agar produktifitasnya semakin berkembang. Kepala Desa Muncan Lalu Faizin Abdul Kadir mengatakan, embung di desanya yang memiliki areal seluas 3,31 hektar akan terus dikembangkan untuk pengembangan usaha.
Menurutnya, sebagian Dana Desa dialokasikan untuk memperkuat BUMDes . Selanjutnya pihak BUMDes berupaya terlibat secara langsung terhadap pengembangan sumber daya alam dan sumber daya manusia di desa setempat.
“Kedepannya akan dikembangkan lagi dalam bentuk yang lebih baik, salah satunya pengembangan wisata desa bersekala nasional,” kata Lalu Faizin.
Sementara itu, Lalu Mulki selaku Manajer BUMDes di Desa Muncan mengatakan, pihaknya membantu pembiayaan usaha keramba ikan. Namun saat ini masih muncul kendala berupa debit air yang tidak stabil sepanjang tahun. “Karena itulah kita harapkan instansi terkait agar bisa mempertahankan debet atau volume air di embung. Adapun hal-hal yang menyangkut modal kita gulirkan sekitar 100 juta,” terangnya.
Adapun kerajinan meubeler di Desa Muncan juga terus dikembangkan untuk memenuhi permintaan konsumen. Meubeler dengan aneka produk kebutuhan rumah tangga memiliki pelanggan yang cukup luas. Peran BUMDes sangat penting untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas cakupan pasar. “Peran BUMDes disini yaitu penyediaan bahan baku kayu, multipleks dan lainnya,” katanya.
Sedangkan Desa Semparu di Kecamatan Kopang memiliki inovasi unggulan berupa usaha pengelolaan sampah. Kelompok Masyarakat Peduli Sampah (KMPS) selama ini melakukan upaya yang baik untuk menjaga lingkungan sekitar serta untuk mengubah sampah menjadi berkah. Peran BUMDes di Desa Semparu juga bertujuan untuk meningkatkan peran KMPS dalam pengelolaan sampah.(ris)
No Comments