Tingkat Partisipasi Sekolah Jenjang SMA Sederajat di NTB Rendah
siswa SMA ( probisnis.net)
siswa SMA ( probisnis.net)
Mataram (Global FM Lombok)- Angka partisipasi murni sekolah tingkat SMA sederajat di NTB masih tergolong rendah yakni sebesar 76,55 persen. Itu artinya, masih ada sekitar 20 persen lebih anak usia SMA tidak melanjutkan sekolah ke jenjang SMA. Persoalan tersebut, disebabkan oleh ekonomi keluarga masyarakat yang lemah. Pasca lulus SMP, banyak siswa yang membantu orangtuanya untuk bekerja. Kabupaten terendah angka partisipasi sekolah jenjang SMA nya adalah Kabupaten Lombok Timur sebesar 69,99 persen dan tertinggi adalah Kota Mataram.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB, Rosiady Sayuti kepada Global FM Lombok, di Mataram Kamis (10/12). Ia mengatakan, rendahnya angka partisipasi murni sekolah jenjang SMA inilah yang menurutnya menjadi salah satu pertimbangan pemerinah pusat untuk melimpahkan kewenangan pengelolaan sekolah jenjang SMA sederajat kepada pemerintah provinsi pada tahun 2016 mendatang. Karenanya, peningkatan angka partisipasi sekolah tingkat SMA akan menjadi program prioritas pada RPJMD tahun 2014-2018.
Sementara untuk angka partisipasi murni sekolah jenjang SD sudah mencapai 100 persen dan jenjang SMP sebesar 97,13.
“Yang kita masih relative rendah itu SMA untuk angka partisipasi kasar kita 85,13 persen. Tapi angka partisipasi murni untuk SMA ini memang kita masih relative rendah, 76,55 persen. Artinya, masih ada 24 persen anak-anak usia SMA sederajat yang tidak sekolah. Jadi tamat SMP dia tidak sekolah. Jadi tugas kami di Dikpora bersama Kabupaten Kota di RPJM 2014-2018 ini agar fokusnya memang untuk tingkat SMA. Kalau untuk SD SMP bisa dikatakan untuk partisipasi kasar saja sudah 100 persen”,katanya.
Ia mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan untuk menggenjot angka partisipasi sekolah, baik di tingkat SD,SMP maupun SMA/SMK baik kasar maupun murni. Selain itu, untuk meningkatkan angka partisipasi murni SMA adalah dengan membuka SMA terbuka. NTB merupakan salah satu dari enam provinsi yang ditunjuk sebagai penyelenggara SMA terbuka dengan jumlah siswa sebanyak 200 orang per tahun. SMA terbuka tersebut, untuk sementara berlokasi di SMA Narmada.(irs)-
No Comments