Mataram (Global FM Lombok)-Terkait dengan penurunan hasil Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA tahun ini akan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan persiapan kedepannya agar hasil UN tahun selanjutnya mengalami peningkatan.
Asisten III Setda provinsi NTB H Lalu Syafii usai memantau pelaksanaan Ujian Sekolah (US) tingkat SD di SD 06 Kota Mataram Selasa (20/5) mengatakan, penurunan kelulusan ini tidak bisa dipungkiri. Namun beberapa provinsi yang tingkat kelulusannya pada tahun lalu masuk kedalam 10 besar di Indonesia juga mengalami pergeseran kelulusan pada tahun ini. Syafi’i mengatakan penurunan ini harus dijadikan bahan evaluasi serta melakukan kajian dasar untuk membuat perencanaan yang lebih bagus sehingga bisa meningkat pada tahun selanjutnya.
“ Ya menjadi bahan evaluasi kita. Berapa provinsi yang tahun lalu masuk 10 besar, tahun ini juga mengalami pergeseran. Saya kira fakta ini tidak bisa kita pungkiri, tetapi kita harus jadikan kajian pondasi dasar untuk kita bisa membuat perencanaan yang lebih bagus. Kekurangan kita pada tahun ini apa sehingga kita turun sehingga tahun depan kita berikhtiar bukan hanya pemerintah, wali murid, tetapi semua kita” kata Syafii.
Ia melanjutkan, evaluasi UN akan dilakukan berdasarkan ukuran standar nasional UN. Pasalnya jika hanya menggunakan instrument metode pembelajaran, setiap sekolah dinilai relatif sama. Adapun mekanismenya adalah dengan melakukan perbandingan di tiap sekolah atau Kabupaten Kota masing-masing. Sebagai contoh, fenomena sekolah yang disiplin dalam melakukan persiapan UN serta kualitas sekolah yang bagus namun hasil UNnya tidak sesuai yang diharapkan atau sebaliknya.
Menurut Syafi’i, hasil UN di sekolah yang memiliki tradisi bagus, namun kurang bagus tahun ini bisa digunakan sebagai bahan pengambilan kebijakan. Hal itu dilakukan untuk melakukan evaluasi yang menyeluruh. Dengan demikian bisa diambil langkah solutif dan mengetahui sejauh mana tingkat kelemahan antar sekolah dengan melakukan perbandingan dan melakukan pembinaan lebih lanjut.(irs)
No Comments