JARINGAN Kiai – Santri Nasional (JKSN) wilayah NTB secara resmi dideklarasikan serangkaian acara Istigosah dan Doa Kebangsaan. Kegiatan berlangsung di Pondok Pesantren Maraqitta’limat, Mamben, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) pada hari Jumat (1/2) lalu. Sekitar 10 ribu masyarakat menyemut di lokasi acara untuk menyukseskan agenda ini.
Untuk wilayah NTB, JKSN dipimpin oleh Dr. TGH. Hazmi Hamzar, SH, MH. Sementara Sekretaris dipercayakan kepada TGH. Subki Sasaki.
Hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Jawa Timur terpilih Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si selaku Ketua Dewan Pengarah JKSN. Hadir pula Dr.KH. Asep Saifuddin Chalim, MA, KH. M Roziqi Yasir selaku ketua JKSN Pusat, dan KH. Zahrul Azhar selaku Sekjen JKSN Pusat.
Ketua JKSN Provinsi NTB Dr. TGH Hazmi Hamzar mengatakan, di masa pemilu 2019 ini, ada banyak sekali ekspresi negatif yang ditunjukkan oleh sebagian masyarakat. Statemen-statemen di media sosial juga banyak yang saling menggunjing, saling menghujat dan saling fitnah. Karena itulah, Hazmi mengajak seluruh masyarakat untuk menciptakan pemilu yang aman, nyaman dan menyejukkan.
“Di musim pemilu ini, jamaah Maraqit jangan ikuti orang-orang yang suka memfitnah dan menebar kebencian. Ikuti cara kita yang saling tuntun, saling menasehati agar senantiasa berada di jalan yang benar,” pintanya.
Anggota DPRD NTB ini mengajak masyarakat untuk selalu membuka informasi yang bermanfaat di dunia maya agar tak ikut larut dalam ujaran kebencian yang sering disampaikan oleh sebagian masyarakat yang akan memilih pemimpin tanggal 17 April 2019 mendatang.
Dalam memilih pemimpin, Hazmi mengajak seluruh jamaah Maraqit agar satu kata, satu komitmen. Ia percaya bahwa jamaah Maraqit memiliki pengalaman yang panjang dalam urusan memilih pemimpin, mulai dari anggota dewan, calon bupati, calon gubernur hingga calon presiden.” Kita sudah bersama-sama di Maraqit ini sudah berpuluh-puluh tahun. Dengan kepercayaan jamaah yang besar ini, Yayasan Maraqit terus berkembang,” ujar Ketua Asosiasi Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta seluruh Indonesia ini.
Sejak terbentuknya JKSN di wilayah NTB kata Hazmi, ada banyak sekali tuan guru dan pimpinan ponpes yang ingin ikut bergabung dan dalam satu perjuangan bersama JKSN. Dalam beberapa minggu kedepan, ditargetkan sekitar 600 Pondok Pesantren (Ponpes) di NTB akan bergabung di dalam JKSN dan membangun komitmen yang sama di Pemilu 2019.
Agenda JKSN kata Hazmi cukup banyak, salah satunya akan memberikan edukasi kepada para pemilih agar bisa mencoblos dengan baik dan benar di bilik suara pada tanggal 17 April nanti. Karena tak dipungkri, banyak masyarakat yang masih belum begitu paham dengan cara mencoblos, terlebih ada lima surat suara yang akan dicoblos oleh masing-masing pemilih.
Sementara itu, Ketua JKSN Pusat KH. M Roziqi Yasir mengatakan, awalnya JKSN terbentuk untuk memenangkan Khofifah Indar Parawansa di pilkada Jawa Timur. Namun kini JKSN tersebut diperluas untuk memenangkan pasangan 01 yaitu Jokowi-Ma’ruf. “Pilpres yang akan datang kita akan memilih pemimpin yang pas, pemimpin yang bisa membawa kita semua kepada kemajuan,” katanya.
JKSN juga berencana akan melakukan deklarasi JKSN di luar negeri, mulai dari Malaysia, Hongkong, Taiwan serta di Jeddah, Arab Saudi.” Di NTB, imam JKSN sekarang Tuan Guru Hazmi. Insya Allah banyak masyarakat yang akan ikut imamnya. Jika di Pilpres sebelumnya Jokowi-JK dapat 27 persen di NTB, karena imamnya ada di hadapan kita Insya Allah angka itu berbalik menjadi 72 persen,” katanya.
Sedangkan Hj. Khofifah Indar Parawansa memuji TGH. Hazmi Hamzar yang tetap mengejar pendidikan tinggi hingga meraih gelar doktor. Menurutnya, hal ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat agar anak-anak NTB memiliki cita-cita yang tinggi dan giat untuk mewujudkannya. Ia mengajak para orang tua untuk mendukung pendidikan anak-anaknya sampai tinggi sambil diimbangi dengan ilmu dunia dan akhirat.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Jatim terpilih ini memberi penilaian terhadap figur Jokowi dan Kyai Ma’ruf. Menurutnya mereka berdua adalah orang yang religius. “ Misalnya saat saya ke Istana, ajudan membawa makanan menjelang magrib. Ternyata hidangan itu untuk berbuka puasa. Pak Jokowi itu rajin puasa Senin – Kamis. Kalau pemimpinnya sering menjaga puasa, mudahan bangsa kita barokah,” katanya.(ris/*)
No Comments