Mataram (Global FM Lombok)-Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) NTB, Ir. Mohammad Rum, MT mengatakan banjir akibat hujan lebat dan cuaca ekstrim sejak 10-11 Februari menyebabkan 503 jiwa warga di Kecamatan Sambelia Lombok Timur (Lotim) mengungsi. Akibat putusnya jembatan Sambelia, ratusan warga yang mengungsi di tiga lokasi itu masih terisolir.
“Data jiwa terdampak masih dalam pendataan lebih lanjut. Namun ada sekitar 503 jiwa mengungsi di tiga lokasi. Ketiga lokasi ini dalam kondisi terisolir karena jembatan putus,” ujarnya, Minggu (12/2) kemarin.
Rum menyebutkan, tiga lokasi pengungsian bagi warga korban banjir di Sambelia, yakni SDI Kolah Sepang sebanyak 170 jiwa, Darakunci sebanyak 155 jiwa dan Menanga Reak. Sebanyak 178 jiwa. Rum juga menyebutkan sarana prasana yang rusak akibat banjir di Sambelia. Misalnya di Desa Sambelia, jembatan putus sehingga akses jalan terputus. Sebanyak 2 rumah hanyut total dan 11 rumah hanyut 50 persen.
Kemudian di Desa Sugian tanggul sungai kokok Pedek jebol menyebabkan akses jalan terganggu. Satu sekolah dasar rusak berat, satu rumah rusak berat dan 75 rumah rusak ringan. Selanjutnya, di Desa Darakunci, damrah Menanga Reak telah berubah menjadi sungai mengakibatkan akses jalan terputus. Akses jalan Dusun Batusele terputus, sehingga ratusan jiwa warga yang ada di sana juga masih terisolir.
Di Desa Belanting sebuah jembatan di Dusun Pademekan terputus sehingga mengakibatkan korban jiwa. Selanjutnya di Desa Madayin, jembatan Beburung terputus yang menyebabkan gangguan upaya tanggap darurat pengungsian. Namun, kata Rum, sekitar pukul 14.00 wita pada Sabtu lalu sudah bisa dipasang tangga darurat. Selain itu, talut disepanjang jembatan ini juga rusak parah. Di Desa Obel Obel, katanya, talut sepanjang jalan rusak parah. Sementara itu, di Sembalun seluas 450 hektar areal persawahan rusak akibat air bah. Kemudian juga merusak saluran irigasi.
Tindakan yang dilakukan, kata Rum, membuka akses jalan pada beberapa jembatan yang putus dengan membuat tangga darurat atau jalan darurat. Kemudian mengirimkan bantuan logistik berupa 750 dus air mineral, mi instan 550 dus, lauk pauk 60 dus, tambahan gizi 12 dus, selimut 20 lembar, matras 20 lembar. Serta terpal 20 buah, Family kit 30 buah, alat kesehatan 10, sandang 5 paket, kids ware 6 paket.
Rum juga mengatakan, pihaknya mengevakuasi warga ke titik-titik pengungsian. Serta membangun dapur umum bekerjasama dengan berbagai pihak. Memfasilitasi tim kesehatan bekerjasama dengan Universitas Al Azhar Mataram serta mengerahkan alat-alat berat untuk membatu kelancaran evakuasi. (nas)
No Comments