Terduga Teroris Tewas Ditembak di Dompu, Densus 88 juga Menembak Kakak dan Iparnya

Global FM
22 Sep 2014 16:08
5 minutes reading
teroris ( ilustrasi)

teroris ( ilustrasi)

Mataram (Global FM Lombok)-TIM Densus 88 menangkap lima terduga teroris di wilayah Kabupaten Dompu dan Bima, Sabtu (20/9) sore lalu. Dari lima orang, satu diantaranya tewas ditembak dalam sebuah penggerebekan di Dusun Kala Timur , Desa Oo, Kabupaten Dompu. Terduga teroris yang tewas berinisial NDA digerebek di rumahnya . Dalam waktu yang sama, Densus 88 juga mengamankan ayah NDA berinisial Abd.

Penggerebekan kemudian berlanjut pada Minggu (21/9) dini hari kemarin. Rumah guru SMA di Soromandi, Kabupaten Bima digerebek. Namun hasilnya nihil. Saat bersamaan CL (17) istri terduga teroris yang ditangkap sebelumnya, juga diamankan Densus 88.

Kapolda NTB Brigjen Pol Srijono membenarkan, masih ada pengembangan ke arah terduga teroris lainnya. Setelah empat orang yang ditangkap hidup – hidup sebelumnya, berkembang ke arah pelaku terorisme lainnya. ‘’Memang sedang dikembangkan, sesuai hasil pendalaman para tersangka yang sudah ditangkap sebelumnya,’’ kata kapolda kepada Suara NTB via ponsel Minggu sore kemarin.

Pemburuan masih akan berlangsung, sehingga tim Densus 88 dan gabungan dari Gegana Brimob, Ditreskrimsus, Ditreskrimum Polda NTB,masih berada di Bima. Kapolda sangat berharap, tidak ada ekses dengan masyarakat atau kelompok tertentu dalam penggerebekan kali ini, sehingga berjalan lancar. ‘’Semoga tidak ada ekses, doakan,’’ harapnya. Sementara keluarga terduga teroris yang diamankan, hanya untuk dimintai keterangan sebagai pendukung penyelidikan.

Sementara informasi di peroleh Suara NTB, tim Densus masih berada di Soromandi hingga Minggu dinihari kemarin. Rini, warga Desa Punti Kecamatan Soromandi dihubungi via ponsel Minggu kemarin, mengaku melihat belasan aparat berpakaian preman menggunakan pistol dan laras panjang. Aparat masuk ke rumah guru salah satu SMA di Soromandi yang berinisial Hen itu sekitar pukul 23.00 Wita pada Sabtu (20/9). Layaknya penggerebekan teroris, aparat memaksa masuk dengan posisi senpi siaga menembak. ‘’Tapi tidak ada orang di dalam. Hen (inisial, red) juga tidak ada di rumahnya,’’ kata Rini.

Penuturan Rini, suasana malam itu sangat mencekam. Apalagi psikologi warga masih terganggu dengan penangkapan sore hari sebelumnya, di Jalan Raya Desa Sai , Soromandi.

Menurut warga lainnya, Hen selama ini diketahui berprofesi sebagai guru. Pergaulan dengan warga tidak ada yang berbeda, seperti warga lainnya, karena memang Hen adalah warga asli Soromandi. Catatan lain, Hen adalah kakak dari CL, istri dari Gunawarman yang ditangkap Sabtu sore. ‘’Hen sama Gunawarman ini masih ipar, karena Hen adalah kakak dari CL,’’ kata Rian Gibra, warga Punti lainnya. Namun tidak ada yang bisa menduga sama sekali, apa kaitan Hen dengan jaringan teroris, sebagaimana disangkakan kepada Gunawarman dan yang lainnya sudah ditangkap sebelumnya.

Saat yang hampir bersamaan, CL juga dibawa tim Densus 88 dari rumahnya. Wanita bercadar yang baru 10 bulan dinikahi Gunawarman ini tidak jelas akan dibawa ke mana. ‘’Dia dibawa pakai mobil Avanza hitam tadi malam,’’ kata Sekdes Punti, Sirajudin, membenarkan ada warganya yang dibawa tim Densus. Namun ia juga tidak bisa memastikan akan dibawa kemana wanita tamatan salah satu ponpes di Dompu itu. Suasana malam itu memang mencekam. Hampir semua warga keluar rumah, memenuhi pinggir jalan raya menyaksikan iring iringan mobil polisi.

Sirajudin mengatakan, situasi di desanya saat ini sudah kondusif. Warga yang sebelumnya khawatir dengan penggerebekan itu, sudah mulai beraktivitas normal, meski demikian kejadian itu jadi perbincangan hangat.

Sementara tentang sosok Gunawarman, pria asal Kelurahan Sadia Kota Bima itu, ia memang sempat mengenalnya sebagai pengusaha ayam potong dan kerupuk. Ia sering bertemu saat menaiki perahu motor dari Pelabuhan Bima ke Soromandi. ‘’Orangnya ramah sekali,’’ kata Sirajudin, yang heran Gunawarman diduga tersangkut kasus terorisme.

Penangkapan di Dompu

Kapolres Dompu, AKBP Purnama, SIK dalam konfrensi pers di kantornya, Sabtu (20/9) malam, membenarkan ada tim Densus 88 Mabes Polri yang melakukan operasi penggerebekan terduga teroris di Desa Oo Dompu, Sabtu (20/9) malam. Namun ia tidak mengetahui, terduga teroris yang dibekuk tim Densus 88 jaringan mana dan berapa orang yang ditembak serta diamankan. “Terduga, kita tidak tahu. Karena kita back up di luar. Itulah tugas Densus 88 dan domainnya terhadap terorisme adalah tugas Densus,’’ kata Purnama.

Namun dari lokasi penggrebekan, lanjut Purnama, pihaknya menemukan tiga lembar baju kaos oblong bertuliskan ‘Simpatisan dan pendukung daulah Islma Iraq’, dan ‘We love ISIS’. Kain kaffan ukuran 200 x 60 cm bertuliskan La Ilaaha Illallah Muhmmad Rasulullah menggunakan huruf Al Quran yang oleh Kapolres disebut sebagai bendera. Tiga buku mata pelajaran Al Quran dan Hadists, Al Adab Al Islam, dan buka Aqidah untuk SD Islam Terpadu. Terdapat juga uang tunai Rp2 juta lebih, dompet laki-laki serta tiga potongan foto.

Purnama juga mengungkapkan, wilayah Dompu, Bima dan Kota Bima menjadi tempat persembunyian kelompok radikal terorisme. Temuan baju dan bendera, menandakan faham ISIS sudah masuk ke wilayah Dompu. “Ini menandakan paham ISIS sudah masuk ke wilayah Dompu. Oleh karena itu, kepada masyarakat disampaikan untuk hati-hati dalam mengikuti kelompok yang berkaitan dengan ISIS,’’ katanya mengingatkan.

Pasca-penggerebekan, Purnama mengatakan, pihaknya akan memperketat pengawasan dan penjagaan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP)dan penjagaan markas komando (Mako) untuk mengantisipasi adanya reaksi dari kelompok radikal.

Kepala Desa Oo, Mustamin yang dihubungi terpisah, mengatakan, rumah yang digrebek tim Densus 88 milik Abd di Dusun Kala Timur Desa Oo. Akibat penggrebekan itu, tempat tidur dan dinding pembantas ruangan rusak.

Beberapa waktu lalu, putra kandung Abd berinisial Ustad Fds ditembak mati Ponpes UBK Sanolo Bima Ustad Fds juga diduga anggota jaringan. Menantu Abd, Arf warga Manggenae juga ditangkap karena diduga terlibat teroris jaringan Ponpes UBK. Saat penggrebekan terduga teroris jaringan Poso di sekitar terminal Ginte, lahan kacang kedalai milik Abd jadi tempat persembunyian terduga teroris dan digrebek tim Densus 88. (ars/ula/use)

No Comments

Leave a Reply