Tekan Kenaikan Harga Daging, Pemkot Mataram Lancarkan Pendistribusian

Global FM
2 Jul 2016 16:31
2 minutes reading
Kepala Dinas PKP Kota Mataram H. Mutawalli sedang sidak ke pasar

Kepala Dinas PKP Kota Mataram H. Mutawalli sedang sidak ke pasar

Mataram (Global FM Lombok)- Pada hari kamis lalu, harga daging di Rumah Potong Hewan (RPH) Majeluk yaitu Rp 100 ribu per kg. Namun, jika sampai tingkat pengecer harga daging mencapai Rp 120 – 125 ribu per kg. Langkah yang dilakukan saat ini untuk menekan harga daging melambung tinggi yaitu dengan melancarkan pendistribusian stok daging.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Mataram  H. Mutawalli (02/07) di Mataram. Ia mengatakan, jumlah pemotongan di RPH Majeluk juga mulai terjadi peningkatan yaitu sebanyak 23 ekor sapi. Karena biasanya pada bulan puasa ini jumlah sapi yang dipotong yaitu sebanyak 20 ekor per hari. Menjelang hari raya Idul Fitri, kebutuhan daging akan semakin meningkat.

“Biasanya kita 20 rata-rata per hari, dan puncaknya pada malam penampahan itu sampai ratusan. Kalau menekan ini sudah usaha kita melancarkan distribusi sapi ini. Kan sudah dari kemarin, pemerintah provinsi, terus antar kita antar instansi saling komunikasi dan kemudian pengusaha sudah. Nah ini sudah hasilnya, sudah lancar stok ini,” terang Mutawalli

Sementara terkait dengan instruksi presiden Joko Widodo, bahwa harga daging yaitu sebesar Rp 80 ribu per kg tidak bisa direalisasikan. Instruksi ini kata Mutawalli, akan merugikan para peternak. Karena, harga pakan sapi cukup mahal dan kebutuhan yang lainnya. Namun, jika daging beku yang berasal dari Australia sebesar Rp 80 ribu per kg, hal itu dinilai wajar. Karena kualitas daging beku tersebut paling rendah.

Sementara itu salah seorang penjual daging sapi di Pasar Mandalika, Hj. Suhartini mengatakan, harga daging saat ini yaitu Rp 120 ribu untuk kualitas super. Kenaikan harga daging biasanya terjadi pada H-1 hari raya Idul Fitri. Kenaikan yang terjadi mencapai Rp 125 – 130 ribu per kg. Pada bulan puasa ini, omset yang diper oleh sedikit. Hal itu disebabkan karena sebagian besar warung makan tutup.(azm)-

No Comments

Leave a Reply