Mataram (Global FM Lombok)- Meskipun pada awalnya pemerintah tidak akan membangun hunian sementara (huntara) untuk para pengungsi di NTB, namun kini kebijakan pembangunan huntara menjadi program prioritas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB menargetkan jumlah hunian sementara yang akan dibangun sebanyak 71 ribu unit. Jumlah itu disesuaikan dengan rumah yang rusak berat. Saat ini huntara yang sudah terbangun oleh para relawan baru mencapai 22 ribu unit.
Hal itu dikatakan Kepala BPBD NTB, H. Muhammad Rum kepada Global FM Lombok Jum’at (21/9) di Mataram. Ia mengatakan, Gubernur NTB sudah memerintahkan BPBD agar pembangunan huntara dipercepat. Sehingga pada musim hujan tahun ini tidak ada masyarakat yang tidur di dalam tenda. Pembangunan huntara ini, tidak akan menggunakan dana APBN maupun APBD. Pemda memanfaatkan bantuan-bantuan dari pihak lain baik dari BUMN, BUMD dan juga para relawan. Pihaknya akan berupaya agar target huntara tersebut bisa tercapai.
“Sesuai dengan jumlah masyarakat yang rumahnya rusak berat, ya yang 71 ribu itu, yang rusak berat. Untuk diketahui, Huntara ini tidak pakai APBD dan APBN ya , ini menggunakan dana BUMN, dana bantuan ya. Itu kemarin dari laporan Menteri Sosial dari NGO itu sebanyak 22 ribu jumlhanya huntara yang sudah dibangun,” kata M Rum, Jum’at (21/9)
BPBD NTB sudah menyiapkan material berupa spandek dan terpal yang akan dibagikan kepada masyarakat. Jumlah terpal yang disiapkan saat ini mencapai 5.000 lembar. Pembangunan huntara ini diusahakan berdiri di lahan miliki pribadi, namun bukan lokasi pembangunan hunian tetap. Sehingga tidak menghambat pembangunan rumah permanen nantinya.(azm)
No Comments