Tangani Banjir Lotim dan Loteng, Gubernur Perintahkan Tiga OPD Ambil Langkah Strategis

Global FM
19 Nov 2017 19:52
4 minutes reading

Rumah ambruk akibat banjir di Lotim

Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi telah memerintahkan tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk penanganan bencana banjir yang terjadi di Lombok Timur (Lotim) dan Lombok Tengah (Loteng) pada Sabtu (18/11). Tiga OPD teknis yang diperintahkan itu adalah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Ir. Mohammad Rum, MT, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang  (PUPR) NTB, Ir. Wedha Magma Ardhi, M.TP dan Kepala Dinas Sosial NTB, H. Ahsanul Khalik, S. Sos, MH.

“Sudah diperintahkan jajaran teknis seperti BPBD, Kadis Sosial, Kadis PU untuk mengambil langkah-langkah  strategis,” kata Juru Bicara Pemprov NTB, H. Irnadi Kusuma, S. STP, ME ketika dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (19/11) siang kemarin.

Saat dihubungi, Irnadi sedang berada di bandara menuju ke Lombok. Ia mendampingi Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang melakukan kunjungan ke Pontianak Kalimantan Barat (Kalbar). Mantan Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB ini mengatakan Gubernur meminta tiga OPD teknis tersebut mengambil langkah-langkah strategis  untuk membantu penanganan bencana banjir di Lotim dan Loteng.

Terpisah, Kepala Dinas Sosial NTB, H. Ahsanul Khalik, S. Sos, MH yang dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (19/11) menyatakan telah memerintahkan Kadis Sosial Lotim mengeluarkan semua logistik yang ada di gudang. Seperti selimut, alat dapat dan kebutuhan pangan lainnya.

Selain itu, ia juga sudah meminta Kadis Sosial Lotim didukung Taruna Siaga Bencana (Tagana) sejak Sabtu (18/11) malam menghitung jumlah masyarakat yang terdampak bencana banjir tersebut. Serta seberapa banyak beras yang dibutuhkan.

“Dinas sosial akan mengelurkan persediaan beras yang kita punya di Bulog sebanyak kebutuhan masyarakat yang terdampak,” katanya.

Khalik menambahkan pihaknya juga sudah melayat ke rumah salah seorang warga yang meninggal akibat bencana banjir tersebut. Kemudian memberikan uang duka sebesar Rp 1,5 juta.

Selanjutnya, kata Khalik  dikakukan pendataan juga terhadap jumlah rumah yang rusak berat. Sebagai dasar Dinas Sosial mengajukan jaminan hidup berdasarkn SK Bupati kepada Kementerian Sosial.

“Sementara ini Tagana, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan dan pekerja sosial kita turut membanu membersihkan rumah penduduk yang terkena banjir,” terangnya.

Khalik menambahkan akibat bencana banjir yang menerjang beberapa kecamatan di Lotim bagian selatan itu, beberapa desa terisolir. Ia mengaku sudah mengomunikasikan dengan BPBD untuk membuka akses jalan menggunakan alat berat. Desa yang terisolir itu akibat jembatan putus dan ada juga tiang listrik yang tumbang.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD NTB, Ir. Mohammad Rum, MT sudah melaporkan bencana banjir yang menerjang Lotim dan Loteng kepada Gubernur. Bencana banjir yang menerjang Lotim bagian selatan pada Sabtu (18/11) akibat hujan yang cukup tinggi mengakibatkan meluapnya dua buah embung yang berada di bawah Bendungan Pandandure.

Sehingga terjadi banjir di empat kecamatan. Yakni Kecamatan Keruak sebanyak enam desa. Seperti Desa Stingkep Lingsar, Desa Batu putek, Desa Sapit, Desa Senyiur, Desa Batu Rampes dan Desa Bintang Oros.

Kemudian Kecamatan Jerowaru, banjir menerjang dua desa. Yakni  Desa Sepapan dan  Desa Penendem. Selanjutnya Kecamatan Sakra menerjang satu desa, yakni Suangi. Serta Kecamatan Sakra Barat juga menerjang satu desa, yakni Desa Gunung Rajak.

Akibat bencana banjir itu, kata Rum, akses jalan dari Loteng ke Lotim jalur Praya – Keruak lumpuh dan Sepapan menuju Jerowaru lumpuh total. Kemudian satu orang korban meninggal terkena reruntuhan rumah.

Upaya yang dilakukan BPBD Lotim dan BPBD NTB, membantu evakuasi masyarakat banjir dan ditampung di rumah keluarga yang lebih tinggi masjid dan musala. Serta mengiventarisasi dampak banjir. Kebutuhan mendesak adalah selimut, tenda dan terpal.

Sementara itu banjir yang menerjang Loteng berada  di Dusun Rentang 1 da 2, Nyangkat, Matek Maling,  Desa Ganti kecamatan Praya Timur. Penyebabnya akibat  meluapnya sungai Ganti. Dampaknya  rumah terendam 280 unit/KK.

Jembatan penghubung antar dusun terendam  dan sampai dengan pukul 00.02 Wita masih belum bisa dilalui/diakses. Jumlah KK  yang terdampak 280 KK mengungsi ke rumah tetangg. Sedangkan korban jiwa nihil.

Langkah penanganan yang dilakukan BPBD NTB telah menerjunkan tim reaksi cepat  untuk mantau kejadian di Loteng. Kemudian BPBD dan Tagana Loteng telah stand by di lokasi bersama Babinsa serta Dinas Kesehatan Loteng. Rum mengatakan pada Minggu pukul 00. 07 Wita, Bupati dan Sekda Loteng telah merapat ke lokasi kejadian. (nas)

No Comments

Leave a Reply