Giri Menang (Global FM Lombok) – Sebanyak 200 unit lebih Rumah Tahan Gempa (RTG) di Lombok Barat (Lobar) mangkrak akibat ditinggal oleh aplikator dan fasilitator serta Kelompok Masyakarat (pokmas) yang tersangkut kasus hukum. Sampai saat ini kelanjutan pengerjaan ratusan unit RTG ini pun tak kunjung ada kejelasan, lantaran aplikator yang membawa lari dana bantuan belum juga melanjutkan pekerjaan RTG tersebut.
Ditemui akhir pekan kemarin, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Lobar H. L. Winengan, menyebut, RTG yang mangkrak ini tersebar di beberapa wilayah. Di Guntur Macan Kecamatan Gunungsari, ujarnya, ada 38 unit mangkrak akibat ditinggal aplikator, kondisinya sudah dicairkan dana 50 persen, namun pokmas tidak koordinasi dengan Pemda.
Seharusnya, ujarnya, 50 persen bangunan selesai dibangun baru dicairkan dananya. Di satu sisi, pihaknya tidak bisa memutus kontrak aplikator, karena mereka membawa lari anggaran. Kalau diputus kontrak, tidak ada yang mau melanjutkan pengerjaan RTG, karena dananya sudah tidak ada. Selain itu ada juga 20 unit RTG di Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar.
Baca Juga : Kasus RTG 11 Pokmas Lotim, Penyidik Minta Ahli Periksa Fisik RTG
Terkait penanganan para oknum ini, pihaknya telah meminta kepada aparat kepolisian untuk segera melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap oknum aplikator yang membawa kabur dana bantuan agar diketahui pihak yang bermain dalam kasus ini. Sebab, banyak RTG yang sesungguhnya dalam progres penanganan justru mandek akibat ditinggal oleh aplikator. “Ini yang kami minta kepada aparat, baik kepolisian, TNI dan Kejaksaan untuk melakukan pengejaran dan penangkapan, sehingga masyarakat ini tidak terdampak,” tegas Winengan.
Pihaknya juga meminta dukungan kepada Pemda Lobar berupa sokongan anggaran untuk kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) tahun ini. Sebab hal ini untuk membantu masyarakat, karena yang menjadi masalah ke depan ketika RTG tidak selesai sampai dengan perpanjangan hingga tanggal 25 Maret 2020.
Baca Juga : Polres Lobar Usut Dana RTG Tiga Pokmas
“Mau diapakan? Mau dikemanakan? Siapa yang akan bertanggung jawab terhadap peninggalan mereka ini? Karena dana bantuannya sudah dibawa lari, ini harus diantisipasi dari sekarang, sehingga tidak terjadi hal yang tak diinginkan. Kasihan masyarakat,” tegas dia.
Sementara Kabid Perumahan pada Dinas Perkim Lobar L. Ratnawi menambahkan, total rumah yang belum dibangun sebanyak 4.300 unit. Penanganan RTG ini masih menunggu pencairan. Untuk progres pembangunan mencapai 80 Persen, ditambah pembangunan mandiri sekitar 600 unit lebih. (her)
You must be logged in to post a comment.
5 year ago
[…] Baca Juga : Tak Jelas, Nasib 200 RTG Mangkrak di Lobar […]