Tak Disiplin Minum Obat, Seorang IRT di Dompu Tak Kunjung Sembuh dari Covid

Global FM
1 Jul 2020 12:24
2 minutes reading
Ilustrasi pasien Covid- 19 (Global FM Lombok/ist)

Dompu (Global FM Lombok) – Pasien positif Covid-19 berinisial At (52) warga Kilo Kabupaten Dompu yang masih dirawat di wisma Terpijar Dompu belum juga dinyatakan sembuh sejak dirawat 5 Juni 2020 lalu. Sudah 5 kali ia menjalani swab test dan 3 kali diantaranya terkonfirmasi positif. Tidak disiplin dan trauma menkonsumsi obat diduga menjadi pemicu At memiliki hasil swab masih positif.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Maman, SKM, MMKes kepada Suara NTB, Selasa (30/5) kemarin mengungkapkan, hasil swab kelima terhadap pasien At yang dirawat di Wisma Terpijar terkonfirmasi negatif.

Kendati negatif, At belum bisa dinyatakan sembuh karena hasil swab keempat ia terkonfirmasi positif dan sebelumnya hasilnya negatif. Untuk bisa dinyatakan sembuh harus 2 kali hasilnya negatif berturut – turut.

“Hasilnya negatif, tinggal tunggu swab keenam untuk ibu At nanti malam,” kata Maman.

At memiliki hasil swab beberapa kali positif, dikatakan Maman, saat hasil swab pertama setelah dirawat dipicu karena kurang disiplinnya At menkonsumsi obat yang diberikan dokter. Sehingga saat itu, hanya At yang dinyatakan positif dan 4 pasien positif lainnya justru negatif. Swab berikutnya, At dan 4 orang yang dirawat di Wisma Terpijar terkonfirmasi semua negatif. karena At baru sekali negatif, sehingga tidak bisa pulang bersama 4 orang lainnya.

Pada swab berikutnya, At justru kembali dinyatakan positif Covid-19. Setelah ditelusuri, ternyata At memiliki trauma ketika menkonsumsi obat. Ia kesulitan tidur setelah menkonsumsi obat, termasuk pada malam hari. “Karena dia sendirian dirawat, suaminya sempat menemaninya. Tapi tidak tidur sama sekali. Kita juga berikan edukasi dan suport,” terangnya.

Maman pun berharap, hasil swab ke-6 terhadap At kembali dinyatakan negatif sehingga bisa kembali ke keluarganya. Kondisi At dengan kategori orang tanpa gejala (OTG) membuat suaminya meminta untuk dipulang paksa. Tapi tidak diizinkan, karena At masih status sebagai positif Covid. “Data positif Covid itu terkoneksi seluruh Indonesia. Ketika dipaksakan pulang, malah itu akan menjadi masalah baru. Alhamdulillah, setelah diberi pemahaman, sehingga dapat diterima,” kata Maman. (ula)

No Comments

Leave a Reply