Mataram (Global FM Lombok)-Perum Bulog Divre NTB menargerkan akan menyerap gabah petani sekitar 170 ribu ton tahun ini. Bulog hanya akan menyerap sekitar 10 – 15 persen dari seluruh produksi padi yang dihasilkan petani, sisanya digunakan untuk konsumsi dan perdagangan. Gabah yang diserap oleh Bulog selanjutnya menjadi cadangan untuk beras miskin (raskin) serta dikirim ke luar daerah.
Hal itu disampaikan Asisiten Divre Bulog NTB Bidang Kemitraan Muhammad Faisal kepada Global FM Lombok Rabu (1/4) di Mataram. Faisal mengatakan, untuk beras produksi NTB yang dikirim keluar daerah jumlahnya sebanyak 90 ribu ton sesuai data tahun 2014. Target pengiriman beras tahun ini juga sekitar 90 ribu ton. Beras diantaranya dikirim ke NTT, Bali dan pulau Jawa.
“Kita akan menyerap sekitar 10 persen, sisanya itukan bisa diserap untuk konsumsi untuk perdagangan begitu. Jadi Bulognya itu sekitar 10 hingga 15 persen yang bisa diserap. Kalau untuk raskin 100 ribu sekian untuk satu tahun kita salurkan juga ke saudara-saudara kita di NTT dan lainnya” kata Faisal Rabu (1/4).
Muhammad Faisal mengatakan, mekanisme pembelian gabah oleh Bulog melalui perantara mitra maupun Gapoktan. Bulog tidak langsung membeli dari petani dengan alasan sumberdaya yang terbatas. Harga serapan Bulog sesuai dengan Inpres No 5/2012 tentang pengadaan gabah, beras dan penyaluran beras oleh pemerintah.
Dalam Inpres itu disebutkan, harga beras yaitu Rp 7,300 per kilo sedangkan untuk gabah kering giling sebesar Rp 4,650 per kilo. Dia mengklaim sampai bulan Maret ini, Bulog sudah melakukan penyerapan gabah petani sebanyak 1800 ton gabah kering giling dan 2000 ton lebih untuk beras.(ris)-
No Comments