Mataram (Global FM Lombok)-Tahun ajaran baru bagi siswa dan mahasiswa segera dimulai. Salah satu persoalan yang sering mengemuka dalam tahun ajaran baru adalah pelaksanaan masa orientasi atau pengenalan lingkungan pendidikan bagi siswa dan mahasiswa baru. Praktek orientasi atau peloncoan siswa baru sering diluar batas kewajaran sehingga perlu dilakukan pengawasan.
Anggota komisi IV bidang pendidikan DPRD NTB Marinah Hardi kepada Global FM Lombok Jumat (30/5) mengatakan, peloncoan di dunia pendidikan dengan pendekatan kekerasan fisik sering menimbulkan persoalan. Bahkan tak jarang mengakibatkan korban jiwa. Jika kegiatan pengenalan sekolah dan kampus ini tetap dipertahankan, diharapkan agar proses ini dibawah pengawasan guru dan dosen secara optimal.
“Dari sekian jumlah kasus-kasus yang muncul saya kira sudah cukup memberikan proses pembelajaran bagi kita untuk mencari cara yang lebih baik. Jika ospek harus dilakukan di lapangan itu tidak boleh lepas dari bimbingan dan pengawasan dari guru-gurunya dalam setaip aktifitas.” Katanya.
Marinah Hardi mengatakan, pengenalan lingkungan sekolah menjadi satu hal yang positif bagi siswa baru. Namun disisi lain tradisi ini akan berdampak negative bila dilaksanakan diluar kontrol pihak sekolah atau kampus. Karena itu sudah seharusnya masa orientasi dilakukan dengan pendekatan-pendekatan yang edukatif dan penuh dengan kegiatan permainan untuk memutus mata rantai masa orientasi dengan pendekatan kekerasan.(ris)-
No Comments