Survei Polram: Pemilih Capres-Cawapres di NTB Masih Mungkin Mengubah Pilihan

Global FM
8 Jan 2024 15:41
2 minutes reading

Mataram (Global FM Lombok)-

Hasil Survei yang dirilis oleh Political Research and Marketing (Polram) terkait elektibiltas pasangan calon (paslon) calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Pemilu 2024 mengungkapkan bahwa warga pemilih di NTB masih mungkin untuk mengubah pilihannya.

Direktur Polram Saipul Hamdi mengatakan, dari hasil surveinya terlihat ada sekitar 20 persen responden menyatakan akan mengubah pilihannya. Berbagai faktor akan mengubah pilihan responden, salah satunya dapat dipengaruhi oleh visi misi atau program yang ditawarkan oleh masing-masing paslon capres-cawapres.

“Ada sekitar 20 persen responden menjawab akan mengubah pilihannya. Tapi memang sebagian besar, yakni 74 persen, sudah kukuh dengan pilihannya. Sisanya masih ragu-ragu dan tidak menjawab,” jelas Saipul Hamdi, Rabu (03/01/24).

Saipul Hamdi menambahkan ada lima faktor utama yang dapat menyebabkan pemilih mengubah pilihannya yaitu visi misi atau program calon lain yang dinilai lebih baik, hasil debat capres-cawapres, diminta untuk memilih calon lain oleh orang tertentu dengan tujuan tertentu, atau ada tawaran berupa uang atau barang lain dari calon lain.

“Faktor utama paling tinggi yang akan menyebabkan perubahan pilihan adalah visi misi atau program calon lain, ada 54,6 persen. Kemudian debat calon presiden saja ada 14,3 persen. Di posisi ketiga adalah terkait diminta oleh orang tertentu yang mungkin bisa keluarga sebanyak 12,0 persen. Tawaran berupa uang dari calon lain sebanyak 4,8 persen. Sisanya tak menjawab,” terang peneliti yang juga Dosen Sosiologi Unram tersebut.

Survei yang diadakan pada periode 18—23 Desember 2023 ini juga menghamparkan data lebih rinci kira-kira berapa persentase pemilih satu paslon yang akan mengubah pilihan, dan akan berpindah ke paslon yang mana.

Untuk pemilih Anies-Muhaimin, ada sekitar 50,6 persen berpotensi pindah ke pasangan Prabowo-Gibran, 35,1 persen akan pindah ke pasangan Ganjar-Mahfud, dan sisanya masih ragu-ragu atau tak menjawab.

Dia merinci lagi, untuk pemilih pasangan Prabowo-Gibran, ada 46,9 persen berpotensi pindah ke pasangan Anies-Muhaimin, ada 25,4 persen pindah ke pasangan Ganjar-Mahfud, dan 26,2 persen masih ragu-ragu.

Terakhir, dijelaskan lagi oleh Saipul Hamdi, untuk pemilih pasangan Ganjar-Mahfud ada potensi 25 persen berpotensi berpindah ke pasangan Anies-Muhaimin, 25 persen lagi berpotensi pindah ke Prabowo-Gibran.

“Tapi menariknya, ada 50 persen responden kami pemilih Ganjar-Mahfud justru masih merasa ragu-ragu untuk mengubah pilihan. Ini sekaligus menunjukkan pemilih pasangan nomor urut 3 tergolong stabil,” tekannya.

Sebagai tambahan informasi, survei Polram ini dilaksanakan di 8 kabupaten dan 2 kota, menyasar responden di perkotaan dan perdesaan. Jumlah responden yang disasar adalah 1500, dengan margin of error sekitar 2,6%.(r)

No Comments

Leave a Reply