Praya (Global FM Lombok) – Ketua DPD Partai Golkar NTB, H.M. Suhaili FT menegaskan bahwa dukungan partai Golkar untuk dirirnya di Pilkada Gubernur 2018 sudah final. Pasalnya, dia sudah memegang lembaran SK DPP Partai Golkar. SK DPP Golkar No 484 tahun 2017 itu ditandatangani langsung oleh Ketua DPP Golkar Setya Novanto dan Sekjen Idrus Marham. Selain itu, model pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari DPP Golkar juga sudah ada di tangan.
Hal itu dikatakan Ketua DPD Partai Golkar NTB, H. M. Suhaili FT, Jum’at (17/11). Pernyataan itu menyusul adanya anggapan dari bakal calon gubernur dari kader Golkar yang lain yaitu Ahyar Abduh yang menilai bahwa keputusan DPP Partai Golkar belum sepenuhnya dikunci Suhaili. Sementara bagi Suhaili, anggapan tersebut terkesan mengada-ada. Pasalnya, dalam SK DPP partai Golkar tersebut, tertulis jelas beberapa poin yang diantaranya adalah, SK tersebut sifatnya final dan mengikat, bagi seluruh anggota, fungsionaris dan pengurus partai Golkar.
Ia mengatakan, SK ini adalah aturan partai dan dia maju sebagai bakal calon gubernur atas instruksi dari partai. Selanjutnya, apabila ada kader Golkar yang berbeda dari SK itu, maka akan diberikan sanksi sesuai dengan aturan yang ada di dalam AD ART partai Golkar.
“Silahkan saja berpendapat apa saja. Tapi yang jelas, saya sudah menerima SK no 484..kemudian model untuk penndaftaran yang diserahkan Ke KPU no 484 juga sudah ada. Tanda tangan Setya Novanto dan Sekjen Golkar per tanggal 24 Oktober 2017 saya sudah pegang. Silahkan kalau ada yang mengklaim berubah lagi. Bukan Suhaili yang berkata, tapi aturan. Saya pun dalam posisi diperintahkan oleh partai”,terangnya.
Suhaili menegaskan kepada semua kader Golkar untuk tunduk pada aturan partai. Menurutnya, kader Golkar seharusnya tidak bimbang antara mendukung dirinya atau Ahyar Abduh, karena SK tersebut sudah bersifat final dan mengikat. “loyalitas, jangan hanya maunya saja yang diikuti”,katanya. (dha) –
No Comments