Penghargaan diterima Penanggung Jawab Suara NTB, H.Agus Talino, diserahkan langsung Menteri LHK, Dr.Ir.Siti Nurbaya Bakar di Jakarta, Kamis (25/7).
Suara NTB adalah satu-satunya media cetak yang meraih penghargaan untuk kategori media massa cetak daerah terproduktif memberitakan penegakan hukum dan lingkungan. Penghargaan serupa untuk katagori media cetak nasional dan media online, diberikan kepada Harian Kompas dan mediaindonesia.com.
Penanggung Jawab Suara NTB, H.Agus Talino mengucap syukur dan berterima kasih telah mendapatkan penghargaan ini. ‘’Penghargaan ini memotivasi dan menyemangati kami untuk terus bekerja dan berkarya guna menjaga lingkungan hidup dan hutan,’’ ujarnya.
Menurut Agus Talino, tanggung jawab menjaga lingkungan hidup dan hutan adalah tugas kita semua. Termasuk media. ‘’Karenanya, kami menempatkan pemberitaan tentang lingkungan hidup dan hutan sebagai salah satu prioritas,’’ tegasnya.
Ditambahkan Agus Talino bahwa persoalan lingkungan hidup dan kehutanan adalah persoalan masa depan kita semua. ‘’Kalau lingkungan hidup dan hutan kita rusak. Maka yang akan merasakan dampaknya adalah kita semua.’’ Sekarang ini, pilihan kita hanya satu, kita bersama-sama menjaga dan menyelamatkan lingkungan hidup dan hutan yang kita miliki.
Menteri LHK, Dr.Ir.Siti Nurbaya Bakar, pada kesempatan itu mengatakan, penghargaan yang diberikan, sebagai bentuk apresiasi kepada media dan jurnalis yang dinilai terproduktif dalam memberitakan prestasi maupun mengontrol kinerja penegakan hukum lingkungan hidup dan kehutanan yang dilakukan oleh KLHK.
Penghargaan ini juga sekaligus untuk mengapresiasi kinerja jurnalistik, para jurnalis media massa yang telah menjadi salah satu bagian penting yang mendukung kerja penegakkan hukum lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia.
‘’Di samping memberikan penghargaan atas dukungan pihak Kepolisian, Kejaksaan, KPK dan PPATK serta para ahli, kami merasa perlu memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh media massa yang telah membantu kami dalam meningkatkan efektivitas penegakan hukum lingkungan hidup dan kehutanan. Juga para profesional lainnya seperti aktivis, hingga kepada para artis,’’ ujar Menteri LHK dalam sambutannya pada penyerahaan penghargaan yang dirangkai dengan penutupan Festival Gakkum 2019 yang berlangsung di Auditorium Dr. Soedjarwo Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, (25/7).
Pada kesempatan tersebut Menteri LHK menjelaskan bahwa kondisi lingkungan hidup dan kehutanan kita saat ini membutuhkan banyak perbaikan, namun waktu yang tersedia tidaklah banyak lagi. ‘’Diibaratkan, jika ada waktu 30 hari, maka kondisi lingkungan kita sudah sampai di hari ke 29. Sehingga hanya tersisa satu hari lagi untuk memperbaikinya,’’ katanya.
Namun, semua masih mungkin berubah dengan kerja bersama semua pihak. ‘’Termasuk media massa untuk mewujudkan lingkungan hidup yang lebih baik yang akan bermuara pada terwujudnya kesejahteraan rakyat,’’ harapnya.
Menteri LHK juga meminta kerja jurnalistik dari media massa terkait isu penegakkan hukum lingkungan hidup dan kehutanan terus diperkuat. Pemberitaan oleh media massa diharapkan Menteri LHK, akan menjadi pemacu kerja KLHK dalam penegakan hukum lingkungan hidup dan lebih baik lagi. Bagaimanapun juga menurut Siti Nurbaya, publik masih terus mengharapkan aktualisasikerja KLHK pada pemberantasan kejahatan lingkungan hidup dan kehutanan.
‘’Tekanan pemberitaan kadang-kadang bahkan cercaan atau cacian, kita jadikan pemicu untuk semakin giat menyelesaikan permasalahan-permasalahan di bidang lingkungan hidup dan kehutanan,’’ imbuh Menteri LHK.
Festival Gakkum 2019 mengambil tema ‘’Hentikan Kejahatan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Untuk Kesejahteraan Rakyat’’. Terkait penghargaan kepada jurnalis dan media massa diberikan kepada pertama, katagori media massa cetak nasional terproduktif : Harian Kompas. Ke dua, katagori media massa cetak daerah terproduktif: Harian Suara NTB.
Tiga, katagori media massa online terproduktif diberikan kepada mediaindonesia.com. Penghargaan juga diberikan kepada jurnalis media cetak terproduktif diberikan kepada Ichwan Susanto (Kompas) dan jurnalis media online terproduktif, Dhika Kusuma Winata (Media Indonesia).
Pada kesempatan tersebut Menteri LHK juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada unsur internal penegakkan hukum lingkungan hidup dan kehutanan di KLHK.”Saya sampaikan terimakasih juga pada jajaran penegakan hukum di internal KLHK seperti Polhut, SPORC, PPNS, PPLH dan yang di garis belakangannya yaitu di bidang administrasi seperti di sekretariat direktorat jenderalnya,’’ pungkasnya.
Pada laporan penyelenggaraan Festival Gakkum, Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum), Rasio Ridho Sani menyampaikan, dalam mendukung penanggulangan kejahatan lingkungan hidup dan kehutanan, peran media sangat besar. Yaitu sebagai media exposure (Diseminasi Informasi dan Kinerja Gakkum KLHK). Kemudian sebagai kontrol kinerja Gakkum. Sebagai saluran pengaduan masyarakat. Media juga memberikan masukan kebijakan serta data dan informasi, juga sebagai influencer untuk penguatan dukungan atau opini publik.
Acara Festival Gakkum tahun 2019 ini juga dimeriahkan oleh penampilan Iwan Fals yang menyanyikan lagu-lagu terkait lingkungan hidup dan kehutanan untuk memberikan dorongan motivasi kepada pada Polhut, SPORC, PPNS, PPLH yang bekerja di lapangan agar semakin baik bekerja menanggulangi kejahatan lingkungan hidup dan kehutanan.Acara penutupan ini juga dihadiri Sekretaris Jenderal KLHK, Kepala Badan Litbang dan Inovasi KLHK, Direktur Jenderal PSKL. Jajaran Pimpinan Tinggi Pratama KLHK, Polhut, SPORC, PPNS dan PPLH dari seluruh Indonesia. (*)
No Comments