Mataram (Global FM Lombok)-Seorang pengecer elpiji kelurahan Sayang-Sayang Kecamatan Cakranegera, Mataram H. Arum tidak bisa mengendalikan warga yang berebut membeli gas elpiji 3 kg saat elpiji sudah mulai diturunkan dari truk. Dengan kondisi tersebut pengecer menilai terjadi kerugian karena banyak masyarakat yang sudah mendapatkan elpiji dan langsung dibawa pergi.
H. Arum kepada Global FM Lombok Selasa (1/13) menuturkan, masyarakat yang berebut elpiji 3 kg seperti mendapatkan elpiji gratis. Karena elpiji sebanyak 50 tabung yang baru saja turun di tokonya habis dibeli dalam waktu sekejap oleh warga, karena warga yang menunggu operasi pasar elpiji 3 kg pindah untuk membeli elpiji yang diecer dengan harga Rp. 20 ribu per tabung.
“Tidak tahu orang-orang yang mengambil sendiri kita tidak tahu, belum tahu tabung yang dikembalikan ini yang penting tabung saya 50 biji. Bagaimana bisa, kita ini kayak dijarah warga datangnya kayak gratis. Dari 50 tabung itu tidak ada yang masih. 50 tabung itu pesannya satu minggu kalau kita dapat. Tidak tahu kita mana yang sudah bayar atau tidak. Ya rugi kalau hilang tabung satu saja berapa itu, satu tabung itu Rp.100 ribu lebih kalau kita jual elpiji kita cuma dapat untung Rp. 2 ribu,”dengan nada kesal.
Pengecer belum bisa menghitung tabung yang dikembalikan dan uang hasil penjualannya karena masih kaget dengan warga yang merebut elpiji yang dijualnya. Ia tidak mengetahui masyarakat yang sudah membayar atau tidak, karena masyarakat yang akan membeli elpiji 3 kg tersebut membawa lebih dari satu tabung dan langsung dibawa pulang.
Dijelaskannya, untuk mendapatkan elpiji eceran maka pengecer harus memesan terlebih dahulu. Elpiji sebanyak 50 tabung yang diberikan sudah dipesan selama seminggu yang lalu dan itupun kadang-kadang tidak mendapat bagian.(ris/azm)-
No Comments