Mataram (Globa FM Lombok)-Menyusutnya stok beras akhir-akhir ini menyebabkan harga beras di pasar naik. Pada saat stok beras masih normal, pedagang menjual beras dengan harga Rp 8 ribu per kilo untuk kualitas beras terbaik atau beras super. Sementara kondisi saat ini mengaharuskan pedagang menjual beras dengan harga Rp 9 ribu per kilo. Bahkan, beras yang dijual oleh para pedagang bukanlah beras lokal Pulau Lombok, melainkan beras dai pulau Sumbawa karena kurangnya stok beras lokal.
Hal itu dikatakan salah seorang pedagang beras di pasar Dasan Agung Baiq Eli Hariani di Mataram . Menurutnya menyusutnya stok beras lokal di pulau Lombok diakibatkan oleh musim kemaru tahun ini yang cukup panjang. Sehingga dia membeli beras pada distributor dari pulau Sumbawa. Ia mengaku membeli beras dari distributor pengampas seharga Rp 860 ribu per kwintal.
“Beras lokal sudah tidak ada. Di datangkan dari Sumbawa semua berasnya, sedikit sekarang makanya meningkat melonjak dia harganya, sudah tidak ada yang beras panen dari sini itu sudah menipis. Yang beras bungkusnya ini sudah naik sekali itu sudah 86 itu jenis yang paling bagsus dijualnya per kilo seharga 9 ribu. Yang dari kita beli itu 89 ya harus jual 95 kalau dulu 90 itu karena stoknya menipis stok berasnya naik”, katanya.
Meski demikian, ia mengatakan biasanya pihak Bulog akan melakukan operasi pasar untuk menekan harga beras agar tidak terlalu melonjak. Normalisasi harga dari bulog biasanya akan bertahan selama satu bulan hingga akhirnya harga beras kembali naik sebelum musim panen tahun ini tiba. Ia mengaku operasi pasar dari Bulog cukup membantu pedagang pasar. Sementara itu, nantinya beras dari Bulog akan dipatok harga sekitar Rp 7500 per kilo. (ris/irs)-
No Comments