Mataram (Global FM Lombok) – Mengacu pada data Survei Nasional Literasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2019, tingkat pemahaman keuangan masyarakat NTB sebesar 34,65%. Angka tersebut di bawah rata rata nasional yaitu sebesar 38,03%.
Upaya untuk menciptakan generasi sadar finansial di tengah tengah pandemi global yang saat ini dialami banyak negara termasuk Indonesia, platform fintech P2P lending terdaftar OJK, PT Harapan Fintech Indonesia (Klik Kami) dan PT Dynamic Credit Asia (Goena) menyelenggarakan talkshow interaktif kepada lebih dari 100 peserta mahasiswa Universitas Mataram pada hari Rabu, 19 Agustus 2020 secara daring melalui aplikasi komunikasi video.
” Ini untuk mengenalkan industri fintech peer-to-peer lending serta sikap bijak finansial untuk mahasiswa pada era new normal, ” kata
Sally, selaku Direktur Klik Kami.
Ia mengatakan, pihaknya sangat berharap adanya kehadiran fintech P2P lending mampu meningkatkan pengetahuan terkait layanan keuangan berbasis digital dan membuka akses finansial yang lebih luas untuk masyarakat NTB.
Data yang telah diterima oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama (AFPI), terkait bisnis pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending telah mencapai Rp 113,46 triliun hingga Juni 2020.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dirilis pada Rabu (12/8), nilai itu tumbuh 153,23% year on year (yoy) dari posisi yang sama tahun lalu hanya Rp 44,8 triliun. Hal ini membuktikan bahwa industri P2P lending turut mendorong dan menggerakkan perekonomian negara seiring dengan pertumbuhannya yang signifikan.
Paulina Pietersz, Public Relations Goena menambahkan “Dengan adanya edukasi daring ini, kami juga berharap masyarakat Lombok, terutama generasi millenial dapat memanfaatkan layanan produk P2P lending untuk kebutuhan di era new normal dan tetap waspada terhadap fintech ilegal yang marak ditawarkan dengan bunga yang di atas ketentuan regulator,” ujarnya.
Acara yang dihadiri oleh lebih dari 100 mahasiswa Universitas Mataram ini menjadi bukti nyata bahwa edukasi terkait akses finansial dan sikap bijak pengaturan keuangan sangat dibutuhkan oleh masyarakat Lombok. (ris/r)
No Comments