Mataram (Global FM Lombok)- Rencana pemerintah pusat untuk membuka keran impor beras sebanyak 500 ribu ton bulan Januari ini diprotes oleh sejumlah daerah di Indonesia termasuk Kota Mataram. Dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Kementerian Pertanian, Pemkot Mataram menyampaikan keberatannya atas rencana pemerintah tersebut. Pasalnya, Kota Mataram surplus beras sehingga tidak perlu ada impor beras.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, H. Mutawalli, saat dikonfirmasi Selasa (16/1) siang. Meski demikian, ia memastikan bahwa beras impor tidak akan masuk ke Kota Mataram. Masalahnya beras yang diimpor tersebut merupakan beras kelas super dan premium.
Ia mengatakan, pemerintah Kota dengan tegas menolak beras impor tersebut masuk ke Kota Mataram. Terlebih stok beras di Kota Mataram tercukupi dan sebentar lagi akan masuk masa panen. Adapun terkait dengan kenaikan harga beras, dijelaskannya bahwa kondisi itu hanya disebabkan oleh oknum-oknum tertentu yang memainkan harga.
“Ya kalau di kita aman. Cuma ikut-ikutan sana isunya. Ini juga belum terjadi. Ini kan baru usul.Apalagi kita di Kota banyak distributornya. Di sini lebih banyak orang keberatan. Di rapat itu muncul, termasuk Kota Mataram keberatan”,katanya.
Dilanjutkan Mutawalli, kalau berbicara daerah NTB secara umum, produksi gabah kering giling sudah mencapai 2,4 juta ton. Sementar kebutuhan masyarakat di NTB hanya sekitar 800 ribu ton saja. Adapun sisanya ada yang dikirim untuk memenuhi kebutuhan beras nasional. Target produksi gabah kering di Kota Mataram juga sudah terlampaui sebesar 32 ribu dari target 30 ribu ton. (dha)-
No Comments