Mataram (Global FM Lombok) – Dinas Kesehatan Kota Mataram belum bisa memastikan, satu orang pasien yang sedang dirawat di rumah sakit swasta terjangkit virus Corona varian baru Delta. Hal ini disebabkan karena hasil pemeriksaan belum keluar dari Kementerian Kesehatan RI.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. Usman Hadi kepada Global FM Lombok Kamis (1/7) di Mataram. Ia mengatakan, pasien yang sedang dirawat saat ini bukan warga Kota Mataram, melainkan dari Pulau Jawa yang bekerja di perusahaan swasta di NTB. Hasil pemeriksaan sementara, kondisi pasien disebut berbeda dengan pasien Covid-19 secara umum. Sehingga, untuk mengetahui apakah itu varian baru atau tidak masih dalam tahap pemeriksaan.
“Ada kasus di rumah sakit di Kota Mataram. Dia berasal dari luar daerah. Sampel ini dikirim ke Jakarta untuk memastikan dia varian apa, belum bisa dipastikan ini varian Delta, belum. Masih munggu hasil lab Jakarta,” kata Usman Hadi.
Ditambahkan Usman, perbedaan antara Covid-19 biasa dengan varian baru yaitu tingkat kecepatan penularan. Di mana, virus baru ini disebut penularan cukup cepat serta lebih mudah jika dibandingkan dengan yang biasa. Sehingga, masyarakat diminta untuk lebih waspada dan menerapkan protokol kesehatan dengan maksimal.
Pemerintah tetap memperketat syarat – syarat perjalanan. Karena pasien yang sedang di rawat saat ini merupakan warga luar dan teridentifikasi di Kota Mataram. Sehingga dengan temuan tersebut harus ada pengetatan warga lain masuk ke Kota Mataram. Dinas Kota Mataram juga saat ini sedang berupaya untuk mencapai herd immunity dengan memaksimalkan vaksinasi.(azm)-
No Comments