Simposium APGN di Lombok Menambah Kekuatan untuk Bangkit Pascagempa

Global FM
3 Sep 2019 17:57
2 minutes reading

Gubernur NTB di acara pembukaan APGN 2019

Mataram (Global FM Lombok)- Gubernur NNTB Dr. H. Zulkieflimansyah mengatakan, ditunjuknya Lombok sebagai lokasi The 6th Asia Pacific Geopark Networks (APGN) Symposium tahun 2019 sangat berarti bagi masyarakat NTB. Agenda ini akan menjadi sejarah bagi masyarakat NTB dan sebagai pendorong untuk terus mengembangkan potensi yang dimiliki oleh daerah.

Saat memberi sambutan dalam acara pembukaan acara Simposium APGN 2019 di Hotel Lombok Raya, Mataram, Selasa (3/9) Gubernur yang lebih akrab Dr. Zul itu mengatakan, masyarakat NTB telah dilanda bencana gempa bumi tahun 2018 lalu. Beberapa kali gempa besar dan ribuan kali gempa kecil. Namun Gubernur memuji semangat masyarakat NTB yang terus berupaya bangkit pascagempa.

“Orang yang kuat adalah orang yang terjatuh tujuh kali, namun mampu bangkit delapan kali,” tutur orang nomor satu di NTB itu dihadapan Presiden Global Geopark Network, Guy Martini, Executive Chairman of Indonesian National Commission for UNESCO, Prof. Dr. H. Arief Rachman, dan pihak terkait lainnya.

Ia menambahkan, menjadi tuan rumah APGN merupakan momentum untuk menunjukkan pada dunia bahwa masyarakat NTB itu kuat. “ Tahun lalu, kami dilanda gempa bukan hanya tujuh kali, namun lebih dari dua ribu kali. Namun masyarakat NTB mampu menunjukkan kepada dunia bahwa mereka bangkit lebih dari tiga ribu kali,” kata Gubernur yang diikuti oleh tepuk tangan para peserta.

Gubernur mengatakan, pihaknya sadar dan setuju untuk mengelola warisan geologi dengan pendekatan kebijakan yang riil yaitu dengan melakukan perlindungan kawasan, memajukan pendidikan serta pembangunan berkelanjutan. “ Saya berharap kegiatan APGN menjadi forum untuk berbagi pengalaman serta untuk belajar bagaimana mengelola potensi alam demi kelangsungan hidup masyarakat di masa mendatang,” ujarnya.

Senada dengan gubernur, Executive Chairman of Indonesian National Commission for UNESCO, Prof. Dr. H. Arief Rachman, menegaskan simposium APGN dimaksudkan untuk melahirkan platform dari berbagai pihak dalam hal pengelolaan geopark dan geosite. Sehingga ke depan akan terbangun geoheritage bagi masyarakat dan pemerintah.

Ia juga mengungkapkan bahwa pertemuan Tahunan Simposium APGN telah dilaksanakan sejak tahun 2007. Pertama, Gopark Langkawi di Malaysia, kedua Dongpan Geopark di Vietnam, yang ketiga adalah di Pulau Jeju, Korea Selatan, keempat di Jepang, kelima di China dan keenam di Lombok NTB Indonesia, terangnya.

Mewakili Pemerintah, ia menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Gubernur NTB beserta pemerintah daerah kabupaten/kota se- NTB, para pengelola dan kantor sekretariat Rinjani Geopark, para LSM serta seluruh masyarakat yang telah ikut mensukseskan event internasional tersebut.(ris)

No Comments

Leave a Reply