Mataram ( Global FM Lombok)- Banyak factor yang menyebabkan tingkat partisipasi masyarakat dalam pilkada masih rendah, mulai dari urusan pekerjaan, memilih pergi berlibur hingga masalah keakuratan data pemilih. Setiap daerah memiliki tingkat partisipasi pemilih yang berbeda-beda, hanya saja angka rilnya akan bisa diketahui setelah selesai rekapitulasi suara di tingkat kabupaten kota.
Anggota KPU Provinsi NTB Suhardi Soud kepada Global FM Lombok di Mataram Kamis (10/12) mengatakan, ada banyak factor yang mempengaruhi angka partisipasi dalam pilkada. Berdasarkan pantauannya di sejumlah TPS di Lombok Tengah Rabu kemarin, banyak Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang tidak datang ke TPS. Kebanyakan dari mereka adalah TKI yang sedang berada di luar negeri. Namun di wilayah perkotaan, tingkat partisipasi rendah karena urusan pekerjaan dan kegiatan liburan.
Menurutnya, di Kabupaten Lombok Tengah, TKI/TKW masuk dalam DPT meskipun mereka masih berada di luar negeri. Berbeda halnya di beberapa daerah lain, dimana TKI/TKW dikeluarkan dari DPT berdasarkan kesepakatan dalam rapat pleno. Namun tingkat partisipasi dalam pilkada juga sangat ditentukan oleh kesadaran masyarakat dalam memilih.
Berdasarkan data dari hitung cepat yang dilakukan oleh beberapa lembaga survey dan desk Pilkada, terlihat beberapa daerah yang menggelar Pilkada memiliki tingkat partisipasi yang rendah. Di Kota Mataram misalnya, tingkat partisipasinya hanya 55 persen. Sementara di Kabupaten Lombok Tengah, angka partisipasinya sebesar 61 persen. Menurut Suhardi Soud, target partisipasi pilkada secara nasional sebesar 75 persen.(ris)-
No Comments