Selong (Global FM Lombok) – Keberadaan Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Ijobalit Kecamatan Labuhan Haji masih menjadi satu-satunya lokasi pembuangan sampah untuk wilayah Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Memiliki luas lahan 11,8 hektar, keberadaan TPA Ijobalit dipastikan aman hingga lima tahun ke depan.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Lotim, Ir. H. Marhaban, kepada Global FM Lombok, Sabtu (11/1).
Dikatakannya, dari luas lahan TPA Ijobalit saat ini seluas 11,8 hektar, rencananya tahun ini akan dilakukan penambahan lagi oleh pemerintah daerah, sehingga TPA Ijobalit aman untuk menerima droping sampah masyarakat di Kabupaten Lotim yang mencapai 36 ton sampah setiap hari.
“Penting dilakukan penambahana karena volume sampah masyarakat terus mengalami peningkatan. Apabila dilakukan penambahan, maka TPA Ijobalit hingga 5 tahun ke depan masih aman,” klaimnya.
Baca Juga : Rute Mobil Angkut Sampah akan Diefisienkan
Di samping itu, Pemkab Lotim juga saat ini memiliki gedung Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Gedung yang lama dibangun ini belum dapat beroperasi maksimal, karena terkendala sarana prasarana yang lain.
Menurut Marhaban, TPST tersebut hanya mampu menerima droping sampah satu dump truck untuk diolah menjadi pupuk kompos. Itupun masih dilakukan pengolahan secara manual dengan petugas 10 orang.
Untuk itu, mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Lotim ini berharap supaya masyarakat memiliki rasa kepedulian tinggi dalam memilih dan memilah sampah. Misalnya untuk sampah-sampah plastik dapat dimanfaatkan di pekarangan rumah maupun dikumpulkan dijual kepada pengepul. Dengan begitu, maka sampah tidak lagi menjadi biang penyakit dan sumber bencana di tengah-tengah masyarakat.
Menurut Marhaban, persoalan sampah menjadi suatu hal yang harus diperhatikan lebih serius. Sementara dalam penanganannya, DLHK Lotim masih kekurangan armada dan personel untuk menangani 21 kecamatan di Lotim. Maka dari itu, ia mengajak keterlibatan desa dan semua stakeholder untuk berpartisipasi bersama-sama mencintai lingkungan dengan melakukan pembersihan terhadap saluran irigasi minimal satu minggu satu kali.
Baca Juga : Harus Ada Terobosan Baru Penanganan Sampah
Apabila hal tersebut secara rutin dilakukan, maka dipastikan tidak ada lagi ditemukan penyumbatan-penyumbatan pada saluran irigasi yang menyebabkan terjadinya banjir pada saat musim penghujan. “Kita berharap pemerintah desa juga berpartisipasi. Minimal satu seminggu sekali gotong royong membersihkan lingkungan di tingkat desa,”ujarnya.
Sementara untuk keberadaan TPST dan TPA Ijobalit akan dievaluasi terutama program menjadikan sampah sebagai kompos apakah berlanjut sampai sekarang atau tidak. “Banyak faktor yang harus dibenahi dalam pengelolaan sampah ini,” pungkasnya. (yon)
No Comments